Bupati Garut Minta Petani Waspadai Hama Tikus, PPL di Cibatu Serahkan Bantuan Obat Pembasmi kepada Kelompok Tani Nurhadi I

FOKUS1,029 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Gangguan terhadap pertumbuhan tanaman padi, dapat menyebabkan turunnya produksi tanaman padi, sehingga mampu berdampak pada kelangkaan beras. Salah satu gangguan dalam produksi tanaman padi adalah serangan hama tikus. Pengendalian hama tikus merupakan tantangan terbesar bagi petani khususnya yang ada di Desa Mekarsari, dan Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut.

Menyikapi hal tersebut, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Mekarsari dan Sindangsuka Kecamatan Cibatu, Yoni Risnandar, setelah menerima laporan dari petani, melakukan monitoring gangguan terhadap pertumbuhan tanaman padi yang ada di Kampung Cigaluh Blok Nurhadi I, Desa Mekarsari, Kecamatan Cibatu, Kamis (21/09/2023).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Tim Pengendali Hama Tikus Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), Elis Aminah, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BPP Kecamatan Cibatu, Budi Susanto, Kasubbag TU UPT Pertanian Wilayah VI, Asep Mutakin dan Ketua Kelompok Tani Nurhadi 1 Desa Mekarsari, Englang Wahyudi.

Disela-sela kegiatannya, Yoni mengungkapkan, hama tikus merupakan salah satu hama yang (sangat) merugikan petani. Hama Tikus cenderung menyerang tanaman pada malam hari. Sifat tikus yang cerdik menyebabkan berbagai jenis perangkap tidak dapat optimal untuk mengendalikan tikus.

“Salah satu gangguan dalam produksi tanaman padi adalah serangan hama tikus. Pengendalian hama tikus merupakan tantangan terbesar bagi petani,” ujar Yoni.

Sementara, Ketua Kelompok Tani Nurhadi I, Englan Wahyudi menyampaikan, memasuki musim pancaroba yang masih akan berlangsung hingga Mei mendatang, hama tikus mulai kembali merajalela di seluruh ladang tadah hujan yang ada di wilayah Garut Utara. Serangan hama tikus sulit diberantas karena keterbatasan pendanaan petani.

“Untuk memberantas hama tikus pada luasan satu hektar, biasanya petani membutuhkan dana hingga Rp 500.000. Obat pembasmi tikus murahan yang banyak dijual di pasaran juga tidak mempan bagi pembasmian tikus. Maka dengan adanya bantuan obat untuk membasmi hama tikus kami ucapkan terima kasih kepada PPL beserta jajaran yang dengan cepat tanggap mendengar keluhan para petani,” ujar Englan.

Englan menambahkan bahwa beban petani semakin berat seiring tingginya ongkos produksi pertanian. Apalagi, sebelumnya petani didera mahalnya harga pupuk urea yang mencapai Rp 80.000 per zak. Mereka juga masih harus mengeluarkan biaya untuk pembelian obat pembasmi hama dan penyakit seperti insektisida.

Terpisah, Bupati Garut, Rudy Gunawan, saat dihubungi hariangarutnews.com melalui sambungan seluler, meminta petani waspada hama tanaman, dampak dari cuaca elnino yang saat ini sedang berlangsung. Karena hama tanaman juga, kata Rudy, akan berpengaruh besar terhadap terjadinya gagal panen.

“Saya mohon, para petani untuk waspada terjadinya serangan hama terhadap tanaman padi, akibat dampak dari elnino ini, sebab dapat mengakibatkan gagal panen. Hama tanaman yang patut di waspadai saat ini, yakni hama tikus yang sudah mulai melanda sebagian tanaman padi di Garut. Jika dibiarkan, saya khawatir terjadi gagal panen akibat kekeringan dan juga serangan hama tikus,” tandas Bupati Garut. **(Gie/Jepri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *