Di Malangbong Garut, Pengawas Bina SMP Sosialisasikan Kurikulum Merdeka

FOKUS815 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah, usaha-usaha itu antara lain dengan menyempurnakan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana pendidikan serta meningkatkan kualitas tenaga pendidik.

Tim Pengawas Bina SMP, Atim S Pd M M Pd, sosialisasikan In House Training (IHT) sebagai implementasi kurikulum Merdeka Belajar, di SMP Negeri 3 dan 4 Malangbong Kabupaten Garut, di ruang kelas SMP Negeri 3, Kamis (21/07/2022).

In-House Training (IHT) adalah sebuah bentuk program pelatihan, dimana materi pelatihan, waktu serta tempat pelatihan ditentukan sesuai dengan permintaan peserta, dilakukan berdasar pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan kompetensi dan karier guru tidak harus dilakukan secara eksternal, namun dapat dilakukan secara internal oleh guru sebagai trainer yang memiliki kompetensi yang belum dimiliki oleh guru lain. Umumnya pelatihan dalam bentuk in-house ini dilaksanakan oleh Sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas SDM di tempatnya.

Hadir dalam acara sosialisasi, Kepala SMP Negeri 3 Malangbong, Nining Sariningsih S Pd dan Kepala SMP Negeri 4 Malangbong, Dedi Musdeki S Pd, serta para guru dari kedua sekolah.

Pengawas Bina SMP, Atim S. Pd, M.M Pd, menyampaikan, bahwa implementasi dari Kurikulum Merdeka di dalam pelaksanaan materinya ada 3 pilihan, Mandiri Belajar, Mandiri Berbagi dan Mandiri Berubah.

“Untuk sekolah binaan saya yang ini, mengambil pilihan yang kesatu yaitu kurikulum Mandiri Belajar,” ujar Atim.

Lanjut dikatakan Atim, pilihan tersebut diantaranya melaksakan prinsip-prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka dan didalamya yaitu pembelajaran diferensiasi, kemudian yang kedua yaitu konsep Kurikulum Merdeka, dimana ini memberi keleluasaan kepada sekolah sebagai otonomi sekolah bisa mengembangkan diri dengan karakteristiknya.

“Karakteristik tersebut artinya dimana sekolah itu berada, termasuk lingkungan sosial ekonomi masyarakatnya, termasuk latar belakang peserta didik. Karena tujuan utama dari Kurikulum Merdeka itu untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila,” paparnya.

Atim berharap, dengan Kurikulum Merdeka, bisa memperbaiki tersendatnya pendidikan pembelajaran yang lebih maksimal, lebih efektif, karena kemarin-kemarin sempat tehalang oleh Pandemi Covid-19.

“Inilah suatu perbaikan untuk kita semua dengan Kurikulum Merdeka tersebut,” katanya.

Sementara, Kepala SMP Negeri 3, Nining Sariningsih didampingi Kepala SMP Negeri 4 Malangbong, memyambut baik dengan sosialisasi IHT yang dilaksanakan Pengawas Bina SMP. Apalagi Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada siswa untuk meningkatkan karakteristik yang ada dalam dirinya.

Terbitnya Kurikulim Merdeka dari Kemendikbu Ristek, dengan pembelajaran intrakulikuler yang beragam, dimana konten pun akan lebih optimal, peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensinya.

Nining berharap, dengan program Kurikulum Merdeka, para guru segera merubah mindset, dan segera diterapkan. Meskipun belum sepenuhnya menggunakan Kurikulum Merdeka karena baru.

“Kurikulumnya tetap 2013, tapi dalam prosesnya menggunakan Kurikulum Merdeka. Saya berharap, mereka itu menerapkan minimal dalam proses pembelajarannya sesuai dengan Kurikulum Merdeka,” pungkasnya. (T Supriatna)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *