“Ini adalah seruan untuk lebih banyak perlindungan dan dukungan bagi yang telah lama berada di garis depan dalam pemberian layanan HIV. Masyarakat dapat berkontribusi pada upaya penanggulangan AIDS dan menjadikan dunia tempat yang lebih sehat. Meski peringatan Hari AIDS sedunia dirayakan ditengah pandemi tetapi tidak mengurangi makna dan semangat serta akan selalu dijadikan peringatan oleh semua sektor, kementerian, lembaga dan seluruh lapisan masyarakat untuk berjuang dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS dan penyakit menular seksual lainnya secara komprehensif,” ujar BRM Dimas Bayu Amartha, Rabu (01/12/2021).
Penggiat Sosial dari Yogyakarta ini menuturkan, HIV AIDS masih merupakan musuh besar kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Target terpenting yang harus dicapai dalam pencegahan dan pengendalian HIV AIDS adalah mewujudkan three zeroes pada tahun 2030, yaitu tidak ada lagi infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV AIDS.
“Pencegahan dan pengendalian HIV AIDS hanya mungkin akan berhasil jika mendapat dukungan dari seluruh jajaran pemerintah di pusat maupun di daerah serta peran serta dari segenap lapisan masyarakat termasuk kalangan para Penggiat Anti Narkoba. Dukungan dan peran serta sangat diperlukan dalam bentuk dukungan sumber daya manusia, peningkatan akses masyarakat pada layanan HIV dan penyebarluasan informasi melalui sosialisasi dan penyuluhan,” tandas Pimpinan Amartha Foundation. (Igie)
Komentar ditutup.