30 Hektare Tanaman Jagung Terancam Hama Ulat Grayak, Gapoktan Wanajaya Lakukan Gerakan Pengendalian

SEPUTAR GARUT595 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Antisipasi Serangan Ulat Grayak Tanaman Jagung, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) lakukan gerakan pengendalian (Gerdal) ulat grayak atau Spodoptera frugiperda pada tanaman jagung di Kabupaten Garut terus dilakukan. Kali ini gerdal dilakukan di Kampung Kudang, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Rabu (16/12/2020).

“Kita tetap melakukan pendampingan dalam gerakan pengendalian ulat grayak spodoptera frugiperda yang telah meresahkan petani jagung di kecamatan Wanaraja khususnya di desa Wanajaya kampung kudang,” ungkap Hendar Saepulloh didampingi Sopian selaku tim penyuluh Serangan Organisme Pengganggu Tanaman (SPOT) Sucinaraja -Wanaraja.

Dikatakannya, gerdal sebagai salah satu wujud kerjasama antara pemerintah dan petani. Dalam hal ini, Dinas Pertanian Kabupaten Garut menyediakan bahan pengendali berupa pestisida sesuai rekomendasi, dan petani melakukan penyemprotan di areal pertanaman yang terserang frugiperda. Frugiperda ini, kata ia, berasal dari hewan sejenis kupu-kupu yang beterbangan di sekitar areal pertanaman jagung, setelah menemukan tanaman yang disukainya, hewan tersebut kemudian seperti bermetamorfosis, yaitu suatu proses pertumbuhan pada hewan yang melibatkan perubahan struktur fisik sejak menetas hingga tumbuh dewasa.

Hendar mengingatkan para petani untuk menerapkan enam tepat dalam pengendalian hama tanaman, yakni tepat jenis dalam penggunaan pestisida, tepat dosis, tepat waktu penyemprotan, tepat cara dan penggunaan alatnya, serta tepat mutu produk yang digunakan. Para petani, sambung Hendar, harus melakukan pengamatan terhadap tanaman yang terserang untuk memastikan pestisida jenis apa yang akan digunakan.

“Kalau untuk hama ulat, gunakan jenis insektisida, jangan yang lain agar tepat jenis hama yang hendak dibasmi,” paparnya.

Sementara, unit pengendalian terpadu UPT Pertanian Kecamatan Wanaraja, Kasubag TU wilayah II, Fitra C Buana dan PPL Desa, Suny, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan pestisida untuk pengendalian frugiperda dari dinas pertanian untuk petani Gapoktan di desa Wanajaya.

“Sejak awal, langkah antisipasi harus segera dilakukan agar lahan yang terserang tidak meluas karena gerakan pengendalian akan menghilangkan sumber inokulum frugiperda bagi tanaman jagung di sekitarnya berdasarkan pengamatan, para petani juga mendapatkan bimbingan singkat seputar hama frugiperda serta teknik pengendalian yang tepat dari petugas penyuluh desa (PPL) Tutur,” kata Fitra.

Sementara Kepala Desa Wanajaya Nurzaman, yang di dampingi kelompok Gapoktan Wanajaya Iif Firman Nurdin, mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak UPT Pertanian Wanaraja bersama tim penyuluh POPT dan PPL desa yang dengan cepat mengantisipasi merebaknya hama ulat penggerek daun pada tanaman jagung milik petani di wilayahnya, sehinga langkah antisipasi gerdal ini bisa menekan kerugian dan gagal panen para petani jagung di sini yang mencapai 30 hektar dan yang sudah di serang ulat daun sekitar 15 hekrar lahan jagung milik petani,” ungkapnya. (Irwi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 komentar