Bencana Longsor di Talegong Garut, Wabup : 25 Warga Terdampak Akan Direlokasi

SEPUTAR GARUT1,507 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Bencana tanah longsor di Kampung Legok Bintinu, RT 01/03, Desa Sukamaju Kecamatan Talegong, Senin dini hari (17/02) yang lalu, menyisakan duka dan trauma bagi puluhan warga, mereka tidak berani kembali ke rumah huniannya dan lebih memilih tinggal rumah di tetangga maupun sanak familinya yang lebih aman.

Wakil Bupati (Wabup) Garut dr Helmi Budiman, bersama pejabat Pemkab Garut dan unsur Forkopimcam Talegong, langsung mengunjungi para korban bencana tanah longsor yang berada di pengungsian. Wabup menilai, lokasi tersebut sudah tidak memungkinkan lagi ditempati pemukiman, dan pemukiman warga harus direlokasi.

“Jadi kalau saya lihat disini kondisi tanah yang sekarang mengalami longsor sudah tidak memungkinkan lagi untuk dijadikan tempat tinggal. Disini ada 25 rumah tempat tinggal yang memang terancam longsor, kemudian ada fasilitas umum dan tempat ibadah. Kondisinya sampai dengan saat ini tanah masih bergerak, satu atau dua hari ke depan ini mungkin ada beberapa rumah yang kondisinya terancam,” ujar Wabup, Jum’at (21/02) di lokasi kejadian bencana.

Dikatakan Helmi, tentunya bagi Pemerintah Daerah harus melakukan langkah-langkah strategis, untuk keselamatan warga terutama yang terkena dampak bencana longsor di daerah tersebut.

‘Kami dari Pemerintah Daerah sudah menyampaikan bahwa akan melakukan relokasi bagi 25 rumah tempat tinggal yang terkena longsor dan terancam longsor. Kemarin pak Bupati juga sudah menyampaikan kemarin bahwa ini harus dilakukan relokasi,” tandas Helmi.

Helmi mengaku, untuk tanah lokasi sudah ada tinggal nanti kita akan mengeksekusi secepatnya. Dan saat ini pemberlakuan tanggap darurat sendiri secara bertahap, kalau selesai dalam satu minggu ini, kalau belum selesai akan perpanjang waktunya. Tetapi kata Helmi, ini tidak akan menghalangi rekon dan rehab, dan harus terus berjalan sampai warga bisa ditempatkan ditempat yang baru dan aman.

Helmi juga menambahkan, untuk pengadaan tanah sudah dibicarakan dengan Kepala Desa setempat sudah ada, warga siap memberikan untuk dijual, tinggal langkah ekskusi saja.

“Mungkin tidak akan butuh waktu lama, dan untuk pembangunan rumah ini memang butuh waktu, tapi yang biasanya bangun rumah ini satu bulan ya, saya juga meminta ke pak Camat dan Kades setempat agar ada gerakan gotong royong supaya lebih cepat,” pungkasnya. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *