“Luarbiasa, dengan adanya MKI ini dirasa merupakan signal positif dan salah satu titik terang untuk membuka tabir dari segala problematika yang menyangkut paut soal pendidikan kita tentunya.” Ujar Yendi.
Yendi yang juga memiliki latar belakang sebagai mahasiswa keguruan pada program pendidikan matematika Institut Pendidikan Indonesia yang kini sedang menyelesaikan studi S1 nya, berikut sebagai mantan ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himadikmatika) periode 2018 – 2019 sangat merasakan bagaimana pentingnya seorang mahasiswa keguruan harus betul-betul memahami kompetensi khususnya yang harus dikuasai sebagai calon pendidik yaitu kompetensi pedagogik.
“Berangkat dari pengalaman Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) yang pernah saya tempuh pada semseter 6 di SMK N 3 Garut, hal yang paling sederhananya adalah bagaimana seorang mahasiswa keguruan dapat menyampaikan materi pembelajaran agar disampaikan secara efektif dan mudah dicerna oleh peserta didik, terutama dalam pelajaran matematika contohnya.” Ucapnya.
Lanjut Yendi, “bagi siswa, mata pelajaran matematika dirasa merupakan mata pelajaran yang terkesan memberikan kesan yang menakutkan, kadang belum apa-apa juga, siswa sudah keduluan takut atau tegang saat belajar.”
Cetusnya lagi, “dari contoh inilah ada PR besar untuk teman-teman MKI terutama untuk koordintor jurusan pendidikan matematikanya agar mencoba menemukan serta melahirkan pendekatan, metode dan strategi belajar yang kebaruan guna mudah tersampaikan dan dapat dimengerti oleh siswa tanpa menimbulkan adanya depresi akibat kesulitan belajar.”
Melalui MKI ini, Yendi menghimbau agar mahasiswa keguruan dapat berperan aktif secara optimal mendalami program keguruan yang sedang ditempuhnya, karena belajar diruang kampus saja dirasa tidaklah cukup.
“Perlu aktivitas produktif lain diluar kampus sebagai penunjang pembendaharaan keilmuwan kita, salah satunya MKI.” Pungkasnya.
Komentar ditutup.