Momen tersebut juga menjadi salah satu concern bagi Polres Garut mengingat meningkatnya arus kendaraan yang membawa para pemudik tentu akan berdampak terhadap meningkatnya risiko yang akan dialami para pemudik seperti kemacetan, ketidaknyamanan, gangguan keamanan di jalan, hingga terjadinya kecelakaan.
Apalagi pasca kecelakaan Bus Sriwijaya rute Bengkulu-Palembang yang menewaskan 30 orang di Kota Pagar Alam Sumatera Selatan pada Selasa (24/12), dalam kesempatan ini Kapolres Garut AKBP Dede Yudi Ferdiansah SIK MIK, pihaknya menyebut bersama Kodim 0611 Garut, BNN dan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut melalui Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR, BPBD, Jasa Raharja dan steakholder lainnya sudah dan akan semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap awak transportasi.
“Sebelumnya juga kita sudah melaksanakan chek dan pemeriksaan kepada awak transportasi di Terminal Guntur. Hal tersebut dimaksudkan agar kegiatan yang dilakukan dapat mencapai sasaran yaitu pencegahan dini dan penurunan frekuensi kecelakaan melalui pemeriksaan medis kepada pengemudi angkutan penumpang umum serta masyarakat pengguna transportasi,” ujar Kapolres Garut, Rabu (25/12) usai mendampingi Waka Polda Jabar di Limbangan.
Ditambahkan Kapolres Garut, selain pemeriksaan kelayakan dan kelengkapan surat menyurat, puluhan sopir juga menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes urine. Dari hasil pemeriksaan, kata dia, tidak satupun yang ditemukan adanya indikasi penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang. Kapolres berharap, Operasi Lilin Lodaya 2019 di Kabupaten Garut tetap kondusif hingga pergantian malam Tahun 2020 nanti, pungkasnya. (Igie)
Komentar ditutup.