Pemain Legenda Persib Sutiono Menjadi Pelatih di Garut

SEPUTAR GARUT2,031 views

Sutiono Lamso berdiri ketiga dari kiri, bersama jajaran pengurus Akademi Garut United

HARIANGARUTNEW.COM – Siapa yang tak kenal Sutiono Lamso, pemain si kulit bundar legenda Persib yang pada ulang tahun Persib ke 85 terpilih sebagai salahsatu dari 5 pemain Persib yang paling dicintai warga Jawa Barat. Sutiono Lamso merupakan legenda Persib yang bukan berasal dari Bandung. Ia lahir dan besar di Purwokerto. Namun, dengan kehebatannya, ia mampu menjadi bagian tim Persib Bandung.  Gelar juara 1993-1994 dan 1994-1995 adalah kontribusi terbesarnya. Pada laga final di musim itu, Sutiono mencetak gol kemenangan untuk Persib. Di musim 1993-1994, ia mencetak gol ke gawang PSM Makassar di final. Sementara di musim 1993-1994, ia mencetak gol ke gawang Petrokimia Gresik.

Kini masyarakat Garut dapat rutin menjumpai pemain legendaris itu di lapangan Jaya Raga, karena ia ditunjuk sebagai kepala pelatih di Akademi Garut Uninted sekolah sepakbola besutan H Cahyadi Kristiawan dan H. Pradana Aditya Wicaksana, keduanya merupakan pengusaha muda asal Garut.

Kang Suti, panggilan akrabnya Sutiono Lamso beserta tiga pelatih lainnya yakni Wahyu Hadiman, Dadang Sofyan, dan Toha siap mencetak sejarah untuk masa depan persepakbolaan Garut. Sutiono, setelah pensiun dari kariernya sebagai pemain sepakbola, ia memulai karier sebagai pelatih. Ia kerap aktif dalam beberapa SSB di Bandung. Ia juga terlibat sebagai Pelatih Persib U-18. Dengan berdirinya Akademi Garut United (AGU), kang Suti yakin akan menjadi suatu wadah untuk menyalurkan hobi, bakat dalam bermain sepakbola bagi para pemain usia dini, dimana jenjang pembinaan usia tingkat  11-12 tahun, 13-14 tahun, 15-18.

Ditemui saat rapat sekretariat AGU di Tarogong pada Sabtu (21/12) kemarin, kang Suti sangat menyayangkan melihat perkembangan sepakbola di Garut kurang berkembang atau jauh dari harapan, padahal dari sisi SDM sangat mempunyai potensi, hal tersebut terbukti dengan cukup banyaknya pemain kelas nasional yang berasal dari Garut.

“Untuk memajukan sepakbola di Garut, tentu harus didukung oleh semua pihak. Namun, kalaupun nantinya masih kurang mendapat dukungan, pada tahap awal saya akan lebih fokus pada pencetakan bibit unggul yang berprestasi, dengan pola manajemen pelatihan yang berkelanjutan agar dengan adanya pembuktian berupa prestasi biasanya semua pihak otomatis akan melirik dan mendukung”, ujar Sutiono.

Ditambahkannya lagi,berdasarkan pengalaman from zero to hero dan karena kecintaan pada dunia persepakbolaan, yang menjadi alasan utamanya bergabung dan bersedia membesarkan AGU.Intinya dirinya cukup optimis sepak bola di Garut dapat berkembang, karena memiliki potensi SDM, “Untuk alasan itu saya bersedia hadir dan meluangkan waktu untuk menjadi pelatih di Akademi Garut United ini. Tentunya saya sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak”, jelasnya. (Husni/Bulan)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *