Mahasiswa KKN Institute Teknologi Garut Kelompok 20, Gelar Seminar Literasi Gigital di Bayongbong

MIMBAR EDUKASI1,626 views

Seminar dibuka langsung oleh Kepala Desa Cikedokan, Kamaludin Efendi. Dalam sambutannya, ia berharap kegiatan tersebut menjadi edukasi bagi seluruh siswa dan masyarakat untuk mengetahui pentingnya keamanan dalam dunia digital dan beretika dalam menggunakan sosial media.

Seminar juga dihadiri oleh unsur Forkopimcam, mewakili camat, Sekmat Bayongbong, Euis, mewakili Danramil 1113, Babinsa Darusalam, mewakili Kapolsek, Bhabinkamtibmas, Yosep dan Ketua Yayasan Ponpes Hidayatul Faizein, Kh. Noval. Semuanya mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan tersebut.

Ketua Kelompok 20 KKN ITG, Agus Salim menjelaskan, kegiatan seminar diisi oleh dua narasumber dari civitas akademik ITG dan dihadiri peserta sebanyak 250 orang dari kalangan siswa/pelajar dan masyarakat.

“Materi pertama diisi oleh Dr. Dede Kurniadi, S. Kom, M. Kom, dan Adi Susetyaningsih, SSi, MSi,” ujar Agus, Minggu (20/08/2023).

Kedua narasumber, kata Agus, memaparkan tentang pentingnya mengenali dan mengamankan jejak digital di internet serta pentingnnya menggunakan etika dalam berkomunikasi di dunia maya. Penggunaan internet di era digital memiliki dampak yang luas pada berbagai aspek kehidupan.

Menurut narasumber seminar, Dede Kurniadi dalam paparannya mengatakan, dalam dunia digital tidak ada yang aman apabila informasi sudah tersebar di internet. Oleh karena itu, kata Dede, perlunya pengetahuan untuk melindungi data diri, agar tidak menjadi pintu gerbang untuk penipuan dan kejahatan lainnya.

Sementara, narasumber kedua, Adi Susetyaningsih, memaparkan pentingnya beretika di era digital. Menurutnya, penggunaan media sosial di era digital yang tidak berlandaskan etika akan menimbulkan berbagai dampak negative seperti terjadinya cyberbullying, memicu konflik social bahkan menjadi pintu terjadinya kejahatan/tindakan criminal.

“Bijak beretika dalam era digital juga dapat menjadi gambaran kualitas sumberdaya manusia Indonesia,” ucap Adi.

Seminar literasi digital yang diikuti sekitar 250 peserta terdiri dari siswa siswi tingkat SMP dan SMA, guru, kader posyandu dan masyarakat umum. Ini diharapkan mampu mengedukasi siswa dan masyarakat agar lebih mengetahui pentingnya keamanan rekam jejak digital dan etika pada era digital ini. (Ndy)