Pemkab Garut, lanjut Helmi akan memberikan dana kompensasi bagi rumah yang ambruk akibat bencana ini, dengan bantuan maksimal Rp50 juta.
“Kemudian kita perhatikan dan Alhamdulillah sudah ada dapur umum disini, dan kita terus support itu rumah-rumah yang runtuh, dan kita juga untuk rumah-rumah ini kita insyaallah ada bantuan dari kabupaten maksimal dari kabupaten ini 50 juta rupiah bagi rumah yang ambruk,” katanya.
Sementara untuk kebutuhan air, imbuh dr. Helmi, pihaknya kini menyediakan air darurat bagi warga yang saluran airnya terganggu akibat bencana longsor ini.
“Kemudian yang kedua air, memang disini semua saluran air terganggu, karena kebanyakan longsor ini atau banjir ini menyebabkan saluran air kita pada putus, makanya kita sediakan tadi ada selang, yang bisa menyalurkan air kepada warga,” katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan dasar para penyintas bencana, Pemkab Garut akan menyuplai kebutuhan sembako selama masa tanggap darurat di lokasi bencana. Selain rumah, imbuh dia, ada beberapa bangunan lain yang mengalami rusak berat seperti Posyandu, Madrasah Diniyah, dan PAUD, sehingga bangunan-bangunan tadi harus direlokasi.
“Kemudian juga rumah-rumah warga, nah rumah-rumah warga di kampung ini saya liat langsung ada 3 di Kampung Cikaramat, Kampung Binong juga ada tiga, ada enam berarti yang rusak berat. Yang terdampak banyak, ada datanya nanti dari BPBD. Kemudian juga di kampung yang lain juga ada. Ini tentu saya berterimakasih karena warga siap dipindahkan, siap dialihkan, tidak di tempat-tempat yang berbahaya.” pungkas Wakil Bupati. (YB)
Komentar ditutup.