Beredar Video Warga Tak Ditangani Dokter, Ini Penjelasan Kapus Singajaya Garut

FOKUS, SEPUTAR GARUT1,511 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Beredarnya video berdurasi 36 detik di aplikasi perpesanan whatsapp, mengenai tidak adanya pelayanan dokter kepada pasien di Puskesmas Singajaya, Kabupaten Garut. Kepala Puskesmas setempat bantah isi video dan berikan klarifikasi bahwa peristiwa dalam video tersebut tidak sebenarnya terjadi.

Pengunggah video yang tidak menyebutkan identitas mengaku warga Desa Sukamulya RT 03/04, Kecamatan Singajaya dan mengaku anak dari pasien, menyebutkan bahwa ibunya selama tiga hari tidak dilayani perawatan oleh pihak dokter di Puskesmas Singajaya, karena, lanjut dia dalam video, dokter di bawa main Bupati Garut ke Lombok.

Kepala Puskesmas (Kapus) Singajaya, H Ade Rohimat S Kep Ners MM, melalui sambungan telepon kepada hariangarutnews.com menyampaikan, bahwa tim medis puskesmas tetap melakukan pelayanan termasuk dalam hal vaksinasi, bahkan di hari libur pun ada pelayanan. Kapus Ade juga menjelaskan bahwa memang Puskesmas Singajaya sesuai RUK, sedang melaksanakan capacity building (peningkatan kemampuan). Namun tentunya tidak menganggu terhadap pelayanan masyarakat.

“Biarpun hari Minggu tetap pelayanan ada, vaksinasi ada. Yang jadi pertanyaan kenapa bisa muncul video demikian. Apalagi (menyebut) sampai tiga hari tidak diperiksa dokter,” ucap Ade Rohimat, Minggu (05/12/2021) malam.

Menurutnya, di Puskesmas Singajaya bukan hanya perawatan, ada PONED, bahkan yang melahirkan dengan resiko juga bisa dilayani. Dalam hal pelaksanaan kegiatan dan pelayanan masyarakat, kata Ade, sesuai arahan pimpinan (dinas kesehatan), Puskesmas Singajaya MoU dengan Puskesmas Peundeuy, termasuk konsultasi ke dinas dalam hal pembagian tugas (tim medis).

“Kita sudah tahu siapa pasien yang diunggah dalam video. Selaku petugas kesehatan, kalau pun ada kesalahan dari kami, kami akan sampaikan permohonan maaf bila dalam pelayanan kurang maksimal. Tapi dalam hal video tersebut, kami klarifikasi, dan hal itu tidak mungkin terjadi, karena dokter selama ini bersama kami,” tandasnya.

Waktu diklarifikasi (data pasien), kata Kapus Ade, seharusnya pasien tersebut dirujuk ke RSUD dan bukan tiga hari di Puskesmas Singajaya, melainkan satu hari.

“Bukan tiga hari, cuma satu hari. Dan kami juga tidak pergi ke Lombok dengan Bupati. Tapi intinya kami mohon maaf bila pelayanan kami kurang maksimal selama kami melakukan dinas di luar daerah, karena apa yang ada di schadule harus dilaksanakan. Sesuai aturan yang berlaku dan kegiatan pun seijin pimpinan (kepala dinas),” paparnya.

Namun, imbuh Ade, atas nama kedinasan (Puskesmas Singajaya), dirinya akan datang menyampaikan permohonan maaf, apabila memang betul pasien dari keluarga tersebut merasa kurang maksimal dilayani oleh pihak Puskesmas Singajaya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *