Bangga Bisa Bekerja di Pangkas Rambut Abah Atrox Garut, Mahasiswa STAI Ini Kelak Ingin Buka Usaha Sendiri

SEPUTAR GARUT1,173 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Bangunannya sederhana. Ukuran sekira 4 meter lebih. Di dalam ruangan ada dua kursi untuk pelanggan. Sementara dindingnya dipenuhi poster model-model rambut Afro-Amerika, Afrika hingga Melanesia Pasifik.

Lelaki muda muncul. Lukman Nulhakim namanya. Ia menggenggam pencukur dan mengarahkannya ke kepala pelanggan. Gayanya lincah. Tapi tetap hati-hati dan teliti memotong tiap helai rambut. Sesekali mengusap keringatnya.

“Saya mau aplikasikan ilmu yang saya dapatkan dari Sekolah Cukur Rambut Abah Atrox’s. Saya tidak mau tidur-tiduran semasa saya muda. Saya harus terus kuliah dan menyenangkan hati orang tua saya,” kata lelaki berusia 19 tahun yang bekerja di pangkas rambut Atrox Barbershop di Jalan Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, ketika diwawancarai hariangarutnews.com, Selasa (03/08/2021).

Mahasiswa STAI Sabili Bandung Semester 3 Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) ini mengungkapkan, awalnya bekerja di Atrox Barbershop karena kenal dengan anak sang pemilik sekolah pangkang rambut. Merasa tertarik, tak lama kemudian Lukman mengikuti kursus selama 35 hari.

“Usaha pangkas rambut merupakan usaha jasa yang tidak akan pernah habis karena rambut manusia selalu bertumbuh selama manusia itu hidup. Pada umumnya rambut manusia akan tumbuh setiap bulannya tergantung pola makan, usia, dan pola hidup. Itulah sebabnya mengapa usaha ini tidak akan pernah habis dan saya tertarik menggelutinya,” terang Lukman warga Kampung Nagrak RT01/05, Desa Cihikeu, Kecamatan Bungbulang tersebut.

Ia bertekad, kelak bila sudah punya modal dirinya akan membuka usaha pangkas sendiri. Selain bercita-cita menjadi guru, Lukman optimistis usaha pangkas rambut akan berkembang. Dirinya harus menyesuaikan waktu kuliah dengan pangkas rambut. Jika gerai tutup, Lukman bergegas ikut ngaji di Ponpes Al-Muawanah dekat tempatnya bekerja.

“Kreativitas saya tidak dibatasi. Saya bisa berkarya dengan bebas untuk memberikan yang terbaik pada pelanggan. Saya juga diajarkan bagaimana mengenal tentang perbedaan individu dari setiap pelanggan yang saya tangani,” tegasnya.

Usaha Atrox Barbershop tergolong ramai. Sejak dibuka bulan Februari 2020 pelanggannya mencapai 15 orang dengan tujuh sampai sepuluh pelanggan tiap hari. Tarifnya pun bervariasi. Dewasa Rp 15.000, anak-anak Rp 13.000, mencukur janggut dan kumis dengan Rp 10.000.

Tak hanya secara lisan, bagi Atrox Barbershop media sosial juga dijadikan medium untuk mempromosikan usahanya. Ia mengharapkan agar anak-anak asli Garut juga bisa menjadi tukang pangkas rambut. Abah Atrox saat diwawancara beberapa waktu lalu mengatakan, dirinya siap melatih siapa pun yang mau belajar memangkas rambut. (Igie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *