Ketua DPD PPNI Garut ; Pengetahuan BTCLS, Syarat bagi Seorang Perawat

SEPUTAR GARUT1,525 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) menjadi syarat mutlak bagi setiap  pekerja kesehatan khususnya perawat di berbagai rumah sakit, puskesmas dan perusahaan.  Menyertakan sertifikat BTCLS sebagai bukti telah mengikuti pelatihan dan memiliki pengetahuan dan skill dalam bidang tersebut sangat menentukan dalam menentukan penerimaan tenaga kerjanya. Ujar Ketua DPD PPNI Garut, Karnoto, S Kep M Si yang juga anggota DPRD Garut fraksi PKS saat ditemui di kantornya, Rabu (11/3).

Kata Karnoto, BTCLS adalah tindakan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau gawat darurat, guna mencegah kematian atau kerusakan organ sehingga produktivitasnya dapat dipertahankan setara sebelum terjadinya bencana atau peristiwa gawat darurat yang terjadi.

“Pengetahuan dan skill yang berhubungan dengan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah salah satu prasyarat yang harus dimiliki oleh seorang perawat, baik yang bekerja di pelayanan kesehatan dalam maupun luar negeri. Dengan diberlakukannya  Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) tahun 2015”, ujarnya.

Dijelaskannya pula, bahwa kondisi tersebut di atas, mendorong DPD PPNI Garut membuat kebijakan setiap anggotanya mengikuti pendidikan dan pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS).

Anggota DPD PPNI yang mengikuti pendidikan dan pelatihan BTCLS akan mendapatkan 4 SKP PPNI (Satuan Kredit Profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia), dan Sertifikat dari HIPGABI (Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia), dan MST 119 (Medical Service and Training 119), sebagai Akreditasi Profesi.

“Rencana kegiatan pendidikan dan pelatihan BTCLS ini akan kami selenggarakan 30 April sampai 4 Mei 2020, nanti.  DPD PPNI memfasilitasi Anggota PPNI dibidang Pendidikan dan Pelatihan sebagai update kompetensi perawat”, jelas Karnoto.

Demikian pula disampaikan Sekretaris I DPD PPNI Garut, Ns Cici Kusnadi S Kep MM, ketika anggota mengikuti pendidikan dan pelatihan di luar kota tentunya membutuhkan waktu yang lama karena jarak, sehingga dapat mengganggu efektifitas pekerjaan. Oleh karena itu DPD PPNI Garut merasa harus memfasilitasi anggota dalam bentuk membuka diklat secara terbuka agar anggota tidak kesulitan lagi dalam mendapatkan diklat tersebut.

“Tuntutan prasyarat dunia kerja kesehatan sebenarnya bukan hal baru. Pengalaman empiris merupakan pelasanakan BTCLS di rumah sakit, puskesmas  dan perusahaan sangat membutuhkan. Sebagai gambaran, khususnya kecelakaan lalulintas dan bencana alam saat ini meningkat dari peristiwa gawat darurat tersebut tidak semua korban meninggal di tempat, tetapi  justru yang terbanyak meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit atau puskesmas”, terangnya.

Imbuhnya lagi, hal ini terjadi karena keterampilan BTCLS ini belum disiapkan secara baik. Untuk meminimalkan terjadinya kematian akibat kecelakaan atau bencana alam, upaya pencegahan pasien lebih efektif dilakukan melalui kegiatan kursus atau pelatihan/program BTCLS yang membantu keterampilan dan pengetahuan tenaga perawat kesehatan dalam menyikapi peristiwa gawat darurat”, pungkasnya. (Bulan)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *