“Kebetulan AMS sebagai pioneer akan menggelar Kongres Sunda di bulan Desember nanti akan mempersatukan semua potensi bersama sesepuh Jawa Barat dari para pakar intelektual ataupun Dewan adat. Alhamdulillah sekarang ada satu kesepakatan bersama untuk melaksanakan Kongres sunda, yang salah satu poinnya adalah merubah nama Provinsi Sunda dan hal ini sudah mendapat respon dari Gubernur Jabar,” terang Noeri kepada wartawan.
Noeri melanjutkan, banyak pembahasan yang akan di kupas pada Kongres Sunda nanti. Misalnya bagaimana berkomunikasi dengan Cirebon, karena Cirebon ada yang merasa Sunda ada yang merasa Jawa. Bagaimana berkomunikasi dengan Wilayah sekitar daerah DKI Jakarta, apakah dia itu Betawi atau Sunda. Intinya jangan sampai identitas jati diri Sunda itu hilang, tukasnya.
“Sekarang ini dari bahasa menjadi kendala. Contohnya di Karawang, Depok dan Bekasi saja sudah sulit mencari orang Sunda. Demikian juga Cirebon karena lebih sejahtera Cirebon daripada Brebes, makanya orang Jawa bermigrasi juga ke Cirebon. Itulah keprihatinan kita saat ini kalau kita ingin punya identitas. Nama Sunda Kelapa, Selat Sunda, Sunda Besar, Sunda Kecil, sekarang sudah tidak dipelajari oleh anak-anak kita,” tandas Noeri Ispandji Firman.
Orang Sunda itu, kata dia, punya bangsa, punya bahasa. Sehingga orang Sunda punya keinginan bersama untuk merubah nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda karena suku Sunda punya tanah leluhur yang bisa dibanggakan.
“Kalau seandainya nanti jadi Provinsi Sunda, akan timbul semangat spirit yang luar biasa dari orang-orang Sunda, akan ada kebanggaan, tangtungan kesundaan, adeg-adeg Sunda itu akan muncul. Sehingga mereka akan berpendapat kita punya tanah, kita punya bangsa, kita harus maju dan ini sangat penting,” pungkas Ketua Umum DPP AMS.
Sementara, Bupati Garut Rudy Gunawan SH MH dalam sambutannya menginginkan adanya gerakan sunda yang heroik dengan Tri Sakti-nya AMS. Namun, Rudy juga menyayangkan, kondisi saat ini generasi muda khususnya di Kabupaten Garut kurang respon akan pelestarian budaya kesundaan. Gaung untuk kearah pelestarian kurang diperhatikan.
“Jadi dulu saya juga anggota AMS, ada kan Tri Saktinya yakni, Sholat, Silat, Siliwangi. Disayangkan posisi anak muda sekarang ini kurang gaung akan budaya sunda,” kata Rudy.
Hadir dalam acara, Bupati Garut, perwakilan Forkopimda Kabupaten Garut, Ketua Umum DPP AMS Jawa Barat, Ketua AMS Distrik Garut, jajaran pengurus AMS dari masing-masing Kecamatan Se-Kabupaten Garut, pimpinan Ormas/LSM, Mitra Polri, serta peserta komunitas seniman dan budaya. (Igie/Ndy)
Komentar ditutup.