Tak Miliki Bekal, Warga Garut Terdampar di Papua

SEPUTAR JABAR3,033 views

Tambah Asep, sejak diberlakukannya tanggap darurat oleh Gugus Tugas Covid-19 di Papua, kegiatan di luar rumah  dibatasi dari jam 06.00 – 14.00 WIT. Adapun apabila dilanggar konsekwensinya mendapat hukuman pukul rotan dan denda uang, sehingga kami mematuhi aturan tersebut.

“Selama kami disini tak ada bantuan apapun dari pemerintah, semua kebutuhan hidup kami sendiri yang menanggung. Kami berlima di Garut memiliki keluarga, jangankan untuk memberi kebutuhan mereka, kami pun sudah kesulitan dalam mempertahankan hidup”, keluhnya.

Asep dan kelima temannya pun berharap ada bantuan tangan pemerintah daerah, baik provinsi maupun pemkab Garut agar bisa memulangkan dirinya dan teman-temanya ke kampung halaman. Kata Asep, sebenarnya warga Garut tidak hanya berlima, tetapi ada beberapa tukang pangkas rambut asal Banyuresmi yang nasibnya serupa terdampar.

Asep sendiri bersama teman sekampungnya berada di Papua mencari nafkah membangun kandang Ayam, tetapi akhir Maret kemarin pengerjaan tersebut telah rampung. Saat mau pulang terhadang pandemic yang berujung pada penutupan bandara dan pelabuhan.

“Kami ingin pulang disini sudah tak memiliki apa-apa lagi. Semoga pemerintah daerah dapat membantu kami”, harap Asep. (Irwan)**

Komentar ditutup.