Usai acara, Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin mengatakan, bahwa Kabupaten Garut memiliki lokasi yang strategis dan berpotensi cukup baik dalam hal pertanian khususnya jagung.
“Saya baru tahu, Kabupaten Garut ini penghasil jagung yang baik. Ini harus dipelihara karena jagung merupakan salah satu komoditas pangan,” ujar Barnas.
Lanjut disampaikannya, komoditas jagung kalau dikembangkan secara baik, ini akan luar biasa dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, karena jagung bisa menjadi pengganti beras, baik dikonsumsi untuk asupan gizi bagi tubuh manusia.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Ir Haeruman MP, menjelaskan, dalam komoditas jagung, Desa Pangeureunan memberikan kontribusi sangat besar di tingkat Jawa Barat. Desa tersebut kata dia, menjadi sentral jagung di Provinsi Jawa Barat. Selama tahun 2023, kata Haeruman, dari 482.916 ton jagung pipilan kering, Kabupaten Garut mencapai 60% produksi jagung di Jawa Barat.
Haeruman juga menjelaskan, ada beberapa kecamatan penghasil jagung di Kabupaten Garut diantaranya, Kecamatan Limbangan di Desa Pangeureunan, Malangbong, Banyuresmi, Karangpawitan, Cikelet, Caringin dan Pakenjeng.
Ia menambahkan, sesuai laporan tahun 2024, Dinas Pertanian melalui sumber anggaran, telah memberikan berbagai fasilitas program kegiatan. Baik yang bersumber dari APBD Kabupaten, Provinsi dan APBN, dalam rangka mendukung mendukung pengembangan kawasan korporasi jagung.
“Seperti halnya fasilitas bantuan benih dan sarana prosi jagung hibrida dari areal seluas 9.497 Hektare,” pungkasnya. (T Supriatna)