Cafe “Santri” Najaahaan di Bayongbong Garut, Tawarkan Konsep Unik Bagi Pengunjung

SEPUTAR GARUT968 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Cafe memang selalu identik dengan tempat nongkrong yang asik. Dengan suasana yang nyaman dan dekorasi yang inovatif, kafe kerap menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda. Bisnis cafe yang semakin menjamur membuat para pengelola harus berpikir kreatif  untuk memikat pelanggan. Seperti halnya konsep unik yang ditawarkan oleh Cafe Najahan dengan brand “Kopi Santri Untuk Negeri”.

Selayaknya, santri bisa mandiri setelah keluar dari pesantren. Bukan hanya memahami agama, mereka juga harus mampu mandiri secara ekonomi. Dalam hal ini, salah satu pesantren di Garut, Pondok Pesantren Najaahaan, membentuk unit usaha berupa cafe Kopi Najahan yang terletak di Jalan Raya Bayongbong-Garut, Kecamatan Bayongbong, tepatnya 300 meter sebelah utara Kantor Kecamatan Bayongbong.

Cafe Najahan tampak dari depan

Meski dari luar terlihat sederhana, cafe ini memberikan kesan hangat yang akan membuat pengunjung nyaman. Saat memasuki ruangan, pengunjung akan dibuat kagum oleh beberapa filosofi kopi yang menghiasi dinding. Ukuran ruangan yang luas juga menjadikan cafe ini cocok digunakan sebagai tempat nongkrong maupun tempat gelaran berbagai acara keluarga.

Cafe Najahan juga mempunyai berbagai macam menu makanan dan minuman dengan standar cafe pada umumnya. Namun ada juga menu-menu khas Kopi Najahan. Harga makanan dan minuman yang ditawarkan di cafe ini sangat bersahabat dengan dompet, dan merupakan satu-satunya cafe santri yang ada di Garut.

Cafe ini menawarkan beragam jenis menu kopi maupun non kopi serta berbagai jenis camilan. Konsep bar terbuka yang ditawarkan juga membuat pengunjung bisa menyaksikan secara langsung kemahiran barista saat sedang meracik pesanan.

Pengelola Cafe Najahan, Aden Aang mengatakan, cafe ini sekaligus menjadi tempat untuk belajar bagi para santri yang ada di dalamnya, baik yang termasuk dalam produksi yaitu meracik, membuat makanan dan minuman, termasuk juga belajar bagaimana menjadi seorang entrepreneur dalam usaha kuliner.

“Ini menjadi tempat belajar para santri sebelum terjun ke masyarakat. Jadi di sini selain diajarkan ilmu agama di pesantren kita ajarkan juga seorang entrepreneur dalam usaha kuliner,” kata Aden, yang juga menjabat sebagai Ketua Koordinator Olahraga Kecamatan (KOK) Bayongbong.

Kepada hariangarutnews.com, Aden menjelaskan jika bahan dasar kopi didapatkan dari berbagai wilayah seperti Bayongbong, Sukaresmi, Cigedug dan sekitarnya. Untuk menjaga kualitas, kopi-kopi ini dibeli dalam keadaan mentah kemudian baru disangrai dan diolah.

“Sebenarnya kopi Najaahaan sudah ada sejak tahun 2019-an, dan akhirnya cafe ini mulai buka satu minggu yang lalu dengan beberapa inovasi serta konsep menu baru. Cafe santri ini adalah wadah pengembangan kreatifitas sekaligus menumbuhkan rasa wirausaha santri, sehingga nanti ketika jadi alumni mereka bisa berkiprah diluar disemua segmen di masyarakat,” ungkapnya.

Selain kualitas yang tak perlu diragukan, Cafe Najahan juga menyediakan beberapa fasilitas pendukung lain seperti ruang lesehan dibagian belakang. Ruangan ini dapat dipesan sesuai kebutuhan. Pengunjung juga dapat membeli Kopi Najahan kemasan yang disediakan di salah satu pojok ruangan.

Menu kopi yang menjadi andalan adalah Es Susu Santri dan Nasi Barudak Santri. Harga menu yang ditawarkan pun relatif terjangkau hanya berkisar antara Rp10.000 sampai dengan Rp20.000 saja. Cafe Najahan didesain tidak seperti pada umumnya. Sebab biasanya pelayan dan barista berpakaian ala-ala kekinian, tetapi di cafe ini, karyawan berpakaian layaknya santri. Tentu yang menjadi ciri khas mereka, yakni berkopiah.

“Intinya dalam kesempatan ini para santri berkesempatan mempelajari cara mengoperasikan mesin kopi dan praktek secara langsung. Dengan berkembangnya bisnis cafe pada saat ini, maka para santri harus dibekali pengalaman bagaimana pengelolaan dan manajemen cafe yang benar. Bagi seorang barista pemula, menguasai mesin kopi adalah hal yang mendasar, maka para santri harus mampu menguasainya minimal bisa mengoperasikannya dengan benar,” pungkas Aden Aang.

Tepisah, Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, mengapresiasi langkah pimpinan pondok pesantren tersebut. menurutnya, ini merupakan satu inovasi yang baik dan dibutuhkan.

“Kita akan berikan support dalam bentuk apapun kedepannya. Dengan adanya Cafe Kopi Najahan ini menambah daftar tempat wisata kuliner di Garut,” tuturnya. (TN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *