Dorong Percepatan Penurunan Stunting, DKP Kabupaten Garut Salurakan Bantuan PMT Bagi Balita di Kota Wetan

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam rangka upaya penurunan angka Stunting, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut, salurkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi 219 anak balita di Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota, Kamis (25/05/2023).

Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, DKP Kabupaten Garut, Hari Wardana, dalam paparannya menyampaikan, penyaluran bantuan ini merupakan program Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) bagi balita yang terindikasi Stunting.

Hari menyampaikan ucapan terima kasih kepada Lurah Kota Wetan dan Kepala Puskesmas Guntur yang telah memfasilitasi ibu-ibu yang memiliki balita untuk bisa hadir dalam acara penyaluran PMT di Aula Kecamatan Garut Kota.

Hari menjelaskan, maksud dari gerakan konsumsi B2SA adalah, fasilitasi atau pemberian konsumsi B2SA kepada ibu-ibu yang anaknya terindikasi Stunting.

“Stunting itu bisa disembuhkan. Hanya pola makan, pemeliharaan yang baik kepada anak, InsyaAllah akan menaikan berat badan dan bisa tercegah dan Zero Stunting. Mudah-mudahan dengan gencarnya Bapak Bupati Garut, itu bisa menggerakan Zero Stunting, mudah-mudahan bisa terlaksana di Kabupaten Garut. Meskipun kalau zero belum bisa. Kita melihatnya lima tahun kedepan,” ujar Hari.

Hari berharap, upaya untuk masalah Stunting ini bisa diatasi, dengan bantuan dari puskesmas termasuk Posyandu dan TP PKK yang selalu intens dalam hal ini. Karena gerakan Zero Stunting ini sesuai pencanangan Bupati Garut dengan slogan TOSS (Temukan Obati Sayangi Balita Stunting).

Masih kata Hari, dalam pola makan pun bisa dengan nilai ekonomis namun mempunyai kandungan gizi yang baik. Seperti halnya program yang saat ini dicanangkan yakni program Halaman Bermanfaat Terpadu (Harum Madu).

“Alhamdulillah dengan adanya gerakan Harum Madu, itu bisa menjadi konsumsi yang baik buat balita sendiri,” katanya.

Sasaran dari kegiatan intervensi dalam penyaluran bantuan PMT dalam gerakan B2SA saat ini di Kota Wetan, imbuh Hari, adalah sosialisasi dan edukasi B2SA kepada balita yang terindikasi Stunting sebanyak 219 balita.

Ditempat yang sama, Lurah Kota Wetan, Galih Mawariz, SE SIP M Si, menyampaikan ucapan terima kasih kepada DKP Kabupaten Garut yang telah ikut berkolaborasi dalam intervensi penanganan Stunting, khususnya di Kelurahan Kota Wetan.

Galih juga menekankan kepada ibu-ibu pemilik balita, bahwa PMT yang diberikan dikhususkan untuk anak balita yang terindikasi Stunting. Hal pengolahan pun, lanjut Galih, sesuai arahan dari DKP, para ibu-ibu bisa kreatif dalam mengolah makanan sehingga anak tidak jenuh menkonsumsinya.

Selain itu, Galih juga menekankan kaitan pemenuhan imunisasi polio lengkap kepada semua anak balita, termasuk rutinitas pemeriksaan penimbangan di posyandu, jangan sampai terlewatkan.

“Pemberian Makanan Tambahan ini diolah dengan baik, diberikan kepada balita ibu-ibu semuanya, nanti dicek di posyandu di bulan depan, bagaimana perkembangannya,” tandasnya.

Galih menambahkan, dalam rangka menunjang pelayanan di posyandu dalam upaya penurunan Stunting. Minggu depan akan ada pengadaan alat-alat kelengkapan di 23 posyandu. Dan pada tahun 2023, akan ada pembangunan, 7 bangunan baru posyandu.

“InsyaAllah ini akan saling mendukung antara pihak dari dinas, puskesmas dan pemerintah Kecamatan Garut Kota serta Kelurahan Kota Wetan, untuk mendorong penurunan angka Stunting ini agar tidak semakin tinggi,” pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *