Rudy juga menyebutkan, ASN di lingkungan Pemkab Garut tidak diberlakukan Work From Home (WHF).
“Kita kan enggak mudik, jadi tidak WFH karena kita tidak mudik. Saya juga tidak terima surat (tentang WFH), ini tak boleh lisan,” terangnya.
Lebih lanjut Rudy mengatakan, evaluasi dari pasca hari raya tahun 2022 ini adalah kondisi infrastruktur yang kewalahan dengan hilir mudik warga Garut antar wilayah kecamatan, dari selatan ke utara begitu pun sebaliknya.
“Evaluasinya infrastruktur, penambahan jalan sebelum ada jalan tol di Garut, penambahan di Jalan Ibrahim Adji sampai dengan Cimaragas,” kata Rudy.
Kaitan adanya keluhan mahalnya tiket objek wisata, Rudy menegaskan bahwa sesuai hasil penelitian dari dinas terkait kelapangan, ini terjadi miskomunikasi atau salah pemahaman.
“Kemarin sudah diteliti kesana itu orang-orang oknum yang parkir yang apa, tidak ada itu hanya satu dua orang. Itu lima ribu ya lima ribu. Saya mengatakan sekarang, lapor kepada saya, saya akan kasih duit hadiah yang melaporkan kalau ada oknum yang menggunakan seragam pemda yang mentarif dari Rp5.000 jadi Rp25.000. Mana orangnya,” pungkas Rudy. (Ndy)
Komentar ditutup.