Lanjut disampaikan Rudy, untuk Rombongan Belajar (Rombel), itu maksimal 50% dan waktu belajarnya hanya tiga jam saja. Sedangkan untuk SMP, waktu belajar sama 3 jam tapi untuk Rombelnya maksimal 40%.
“Yang jadi masalah kami sekarang ini, antusiasme yang tidak bisa dibendung, jadi kami juga harus melihat. Tapi sementara ini tidak pakai seragam dulu. Jadi yang kami utamakan, yang dari kelas 6 yang kemarin kelas 1 SMP. Karena sampai saat ini mereka belum tahu sekolahnya di mana, dan itu diutamakanlah sosialisasinya,” jelas Rudy.
Bupati Rudy menjelaskan, belajar ini sebagai simulasi dan setelah dua minggu sebelum menghadapi lebaran, akan libur. Dan setelah itu nantinya akan dipermanenkan.
“Dipermanenkan itu, setelah kami membuat surat keputusan (SK), kalau sekarang ini persiapan dalam pencanangan Gerakan Ayo Masuk Sekolah,” tandasnya.
Yang menjadi indikator dan evaluasinya tambah Rudy, yang utama adalah penerapan protokol kesehatan. Karena, imbuh Rudy hal ini menyangkut keselamatan jiwa.
“Kami sudah siapkan ruang isolasi di berbagai tempat, termasuk kesiapan khusus untuk siswa ini di rumah sakit dan beberapa tempat lainnya, itu adalah 100 Bad,” pungkasnya. (Ndy)
Komentar ditutup.