Infeksi Masih Tinggi, Pasien Terpapar Covid-19 di Garut Hampir Capai 8.000 Orang

FOKUS1,326 views

Tim Sub Devisi Pencegahan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 juga menunjukkan 8.090 kasus suspek dengan rincian 168 kasus isolasi mandiri, 18 kasus dalam perawatan, 7.861 kasus selesai pemantauan dan 46 kasus meninggal.

Kasus Covid-19 terus meningkat ditengah mempersiapkan masuk ke fase New Normal, sejumlah sekolah di Kabupaten Garut berencana kembali dibuka. Hal tersebut diinformasikan langsung oleh Bupati Garut berkaitan dengan tahun ajaran baru yang akan dimulai usai Idul Fitri atau pada ajaran baru mendatang.

Tak dimungkiri, pengumuman Gerakan Ayo Sekolah ini memicu respon para orang tua di rumah yang menjadi cemas. Lantas, apakah aman membiarkan anak belajar di sekolah saat jumlah kasus positif Covid-19 masih meningkat terus?

Bupati Garut yang juga Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Rudy Gunawan mengatakan, meski sekolah yang akan kembali dibuka, ini bukan berarti sekolah tersebut bisa langsung dibuka. Melainkan harus melewati prosedur dan izin syarat yang ketat.

Misalnya, lanjut Rudy, berdasarkan penilaian keseluruhan prosedur dan syarat, satu sekolah ternyata tidak layak untuk dibuka, maka murid sekolah di tempat itu tetap harus melakukan pendidikan jarak jauh atau online.

“Prioritas utama kebijakan pembukaan sekolah di tengah pandemi Covid-19 adalah kesehatan dan keselamatan siswa, guru, juga orang tua,” ujar Bupati Garut usai memimpin apel gabungan dalam rangka pencananangan Gerakan Ayo Sekolah dilapangan Setda, Senin (22/03/2021) lalu. (Igie)

Komentar ditutup.