Rudy juga menjelaskan, selain banjir bandang juga terjadi longsor dan pergeseran tanah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kata Rudy, menetapkan status siaga bencana di 17 kecamatan dan dinyatakan rawan bencana longsor, pergeseran tanah, banjir serta Megathrust.
“Saat ini beberapa daerah terendam banjir, yang paling tinggi itu sekitar 80 cm, di Kampung Segleng Pameungpeuk. Yang lainnya sungai sudah terkikis dan dalam kondisi bahaya,” jelasnya.
Untuk lokasi pengungsian, sambung Rudy, akan ditempatkan di sekolah-sekolah dasar dan akan dibuka juga dapur umum oleh Tagana Dinas Sosial Kabupaten Garut .
“Kerusakan sedang dihitung, karena ini terjadi jam 04.00 WIB sekitar waktu subuh, laporan korban tidak ada, hanya yang mengungsi sudah sekitar 1000 orang, karena kondisi tempat tinggalnya tidak nyaman. Ada juga sekolah SMP yang terrendam,” pungkas Rudy. (Ndy)
Komentar ditutup.