“Mamah sama bapak d Bandung mungut barang bekas rongsokan, saya disini sama kakak, saya putus sekolah hanya sampai kelas satu SD,” ujar Febi, Kamis (14/12).
Febi mengaku, sekarang dia tinggal sama kakaknya yang bernama Deni, demi menyambung hidup karena ditinggal kedua orang tuanya ia berjualan gorengan milik tetangganya. Hanya mengandalkan kelebihan Rp1000 per buah, itupun kalau gorengan bisa laku terjual. Saat ditawarkan diantar pulang karena kondisi malam sudah mau larut, Febi menolak dengan alasan karena dagangannya belum habis.
Sangat ironis sekali saat anak sebelas tahun yang semestinya mengenyam pendidikan yang layak dalam bimbingan dan kasih sayang kedua orang tua, Febi menanggung beban untuk bertahan hidup. Disaat Pemerintah menggulirkan program pendidikan gratis dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan banyak lagi program pemerintah tentang sosial masyarakat miskin. Febi harus bergelut dengan waktu demi menyambung hidupnya. (Imas R)
Komentar ditutup.