Di Garut, Demi Menyambung Hidup Bocah Sebelas Tahun Putus Sekolah Jual Gorengan Milik Tetangga

SEPUTAR GARUT1,852 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Ironis sekali dijaman modern era digital dan gembar-gembor Pemerintah Daerah dalam perayaan Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat provinsi Jawa Barat dan mengangkat tema “Ragam Budaya Lokal dan Literasi Masyarakat”, ditemukan bocah sebelas tahun yang semestinya dalam kasih sayang dari kedua orang tuanya, mengenyam pendidikan yang cukup dan layak, sudah menanggung beban agar tetap hidup.

Adalah Febi (11) warga Kampung Bentar Hilir RT 04/16, Kelurahan Sukamenteri, Kecamatan Garut Kota, yang mengaku putus sekolah sejak Kelas 1 Sekolah Dasar. Ia ditemukan sedang berjualan gorengan sekira jam 20.00 WIB malam, di Gerbang Dinsos Jalan Patriot, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong, Kidul Kabupaten Garut.

“Mamah sama bapak d Bandung mungut barang bekas rongsokan, saya disini sama kakak, saya putus sekolah hanya sampai kelas satu SD,” ujar Febi, Kamis (14/12).

Febi mengaku, sekarang dia tinggal sama kakaknya yang bernama Deni, demi menyambung hidup karena ditinggal kedua orang tuanya ia berjualan gorengan milik tetangganya. Hanya mengandalkan kelebihan Rp1000 per buah, itupun kalau gorengan bisa laku terjual. Saat ditawarkan diantar pulang karena kondisi malam sudah mau larut, Febi menolak dengan alasan karena dagangannya belum habis.

Sangat ironis sekali saat anak sebelas tahun yang semestinya mengenyam pendidikan yang layak dalam bimbingan dan kasih sayang kedua orang tua, Febi menanggung beban untuk bertahan hidup. Disaat Pemerintah menggulirkan program pendidikan gratis dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan banyak lagi program pemerintah tentang sosial masyarakat miskin. Febi harus bergelut dengan waktu demi menyambung hidupnya. (Imas R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *