Namun kendati banyaknya investor yang tidak lagi melirik Kabupaten Garut, untuk mendirikan pabrik, Rudy tetap optimis angka pengangguran yang saat ini masih tinggi bisa berkurang. Yang mana salah satunya akan terus berupaya untuk melakukan lobi-lobi dengan para Investor yang ada di Pusat sehingga mereka mau untuk berinvestasi di Kabupaten Garut.
“Kita akan memperbaiki termasuk akan terus melakukan komunikasi kembali dengan investor yang ada di Pusat,” katanya.
Disinggung apakah proses perizinan yang yang sangat rumit sehingga berdampak terhadap mundurnya investor untuk mendirikan pabrik di Garut, Rudy mengaku, selain persoalan pembebasan lahan yang sangat susah, salah satunya persoalan internal. “Ya, bisa juga perizinan juga. Tapi kita akan terus berupaya untuk memperbaikinya, apalagi sekarang ini sudah menggunakan sistem online OSS,”
Diketahui dalam perda Rencana Tata Ruang Wilayah yang baru, ada beberapa Kecamatan yang akan di jadikan kawasan industri. Termasuk kawasan di Garut Utara. Jika di Kabupaten Garut terdapat kawasan industri, akan berdampak terhadap berkurangnya angka pengangguran.
“Bayangkan jika ada pabrik, setiap tahun angka pengangguran di Garut akan berkurang sekitar 100 ribu orang, serta PAD juga akan ikut meningkat,” cetusnya.
Berdasarkan informasi yang di himpun, akan ada beberapa pabrik yang akan di bangun di Kecamatan Cibatu yang saat ini tengah menempuh proses administrasi. Yang mana pabrik yang akan di dirikan adalah untuk pabrik yang akan mengelola Garmen. Pendirian pabrik tersebut rencananya akan berdiri di daerah Desa Sindangsuka yang merupakan salah satu titik yang bisa didirikan bangunan pabrik.
Reporter : (Hidayat)***
Editor : Firdaus
Komentar ditutup.