Sayuran Turun Anjlok, Petani di Banjarwangi Garut Andalkan Kopi untuk Stabilkan Ekonomi

FOKUS2,653 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Harga sayuran yang tidak menentu mendorong petani di Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, untuk mencari alternatif komoditas yang lebih stabil. Salah satunya dengan menanam kopi. Salah satu petani setempat di Kebun Lawang Angin, Encang, mengungkapkan bahwa kopi dipilih sebagai penopang ekonomi keluarga ketika harga sayuran turun.

“Sebagai penstabil ekonomi disaat harga sayuran turun. Belakangan ini harga sayuran tidak menentu dan sulit diprediksi,” ujarnya, Kamis (18/09/2025).

Menurutnya, kopi memiliki keunggulan dibandingkan sayuran karena harganya lebih menjanjikan. Meski harus menunggu sekitar dua tahun untuk panen pertama, setelah itu kopi bisa dipetik secara rutin.

“Kalau sudah musim, panen bisa seminggu sekali. Sekarang harga kopi ceri di pasaran sekitar Rp15.000 per kilogram,” jelasnya.

Hal senada diungkapkan, Omah, petani di kawasan yang sama. Ia menilai kopi mampu menopang ekonomi keluarga ketika harga sayuran tidak bersahabat.

“Awalnya saya tertarik karena harganya menjanjikan dan musim panennya cepat. Memang harus sabar menunggu dua tahun, tapi setelah itu hasilnya cukup menjanjikan,” katanya.

Omah menambahkan, harga kopi relatif stabil sehingga memberikan harapan baru bagi petani dan peluang baik kedepannya.

“Kopi bisa jadi penopang ekonomi. Saya kira ini peluang yang baik untuk petani di Banjarwangi,” ujarnya.

Para petani ini berharap, dengan adanya kebun kopi, tetap bisa menjaga keberlangsungan hidup tanpa harus meninggalkan sepenuhnya tanaman sayuran. Kopi diharapkan menjadi komoditas alternatif yang dapat menstabilkan ekonomi masyarakat tani di tengah fluktuasi harga hasil pertanian musiman. (Salma/Jobtrain)