HARIANGARUTNEWS.COM – Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, membuka secara resmi Sidang Kelompok Musrenbang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Garut Tahun 2026 Lingkup Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, yang dilaksanakan di Aula Bappeda Kabupaten Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Senin (21/04/2025).
Dalam sambutannya, Ia menilai bahwa melalui kegiatan ini pemerintah mencoba untuk merealisasikan apa yang menjadi keinginan masyarakat terkait dengan pembangunan dalam berbagai macam bidang di Kabupaten Garut.
Atas hal tersebut, Syakur berharap setiap program dan kegiatan yang diputuskan harus sesuai dengan harapan masyarakat, untuk menjadikan Garut yang lebih baik lagi, lebih maju lagi, dan lebih sejahtera lagi.
Selain itu, imbuh Syakur, pihaknya juga berpesan agar setiap program dan kegiatan yang diputuskan untuk senantiasa terkait dengan Key Performance Indicator (KPI) atau indikator kinerja utama dari pemerintah, salah satunya yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui indikator Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Saya minta satu hal barangkali, bahwa saya mohon di setiap program itu, itu selalu terkait dengan KPI kita atau Key Performance Indicator kita, indikator kinerja yang utama, jadi saya mengingatkan bahwa secara sederhana bahwa kita sama-sama punya tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Indikator human development index atau IPM, jadi di bayangan saya itu mohon setiap program itu dikaitkan hal tersebut, dikaitkan dengan indikator tambahannya,” ujar Syakur.
Ia pun berpesan agar setiap program dan kegiatan tersebut memiliki data tambahan dan data pelengkap yang terukur secara kuantitatif, untuk memudahkan dalam melakukan proses perbandingan dan pemilihan program prioritas.
Terlebih, menurutnya melalui Musrenbang ini akan terinvetarisir semua harapan masyarakat mulai dari teknokrat, janji politik, aspirasi bottom up maupun top downndan lain sebagainya.
“Musrenbang ini akan jadi repot bagi kita semua karena kita mencoba menginventarisir semua harapan masyarakat, mulai teknokrat, janji politik, aspirasi bottom up, top down, dan lain-lain, nah ujungnya nanti akan ada seleksi, seingat saya dulu ketika kita menginventarisasi semua harapan masyarakat itu bisa saja yang dimasukkan itu 3 atau 4 kali dari kemampuan fiskal kita, sehingga mau tidak mau kita akan melakukan prioritas, nah prioritas ini dari awal kita harus membuat bahwa setiap pemilihan itu, itu harus bisa diperbandingkan,” tandasnya.