HARIANGARUTNEWS.COM – 50 pejabat eselon III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut dirotasi atau dirolling. Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, rotasi mutasi dalam sebuah organisasi merupakan hal yang biasa. Di mana, hal tersebut upaya untuk meningkatkan kinerja dari masing-masing organisasi.
“Oleh karena itu, pelantikan dan pengambilan sumpah ini dapat diartikan sebagai kepentingan organisasi. Dan sebagai langkah untuk penataan kembali para pejabat di Lingkungan Pemkab Garut,” ujar Rudy saat melantik 50 pejabat di lapangan Setda, Senin (11/09/2023).
Namun, rotasi mutasi pejabat di Pemkab Garut menimbulkan tanda tanya besar bagi masyarakat Garut umumnya. Banyak kalangan masyarakat yang menilai bahwa rotasi mutasi di Pemkab Garut sarat dengan muatan politik.
Hal ini dibuktikan dengan dilantiknya salah satu pejabat Garut, yakni Indra Gahara, yang pada tanggal 3 Agustus 2023 baru saja menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Garut Kota kini dilantik menjadi Camat Mekarmukti. Artinya hanya butuh satu bulan Indra Gahara naik jabatan menduduki posisi camat.
Hal ini menjadi sorotan aktivis di Kabupaten Garut. Salah satu aktivis yang mengkritisi kebijakan Pemkab Garut ini Ketua Perhimpunan Masyarakat Transparansi Jawa Barat (Mata Jabar), Iyep S Arrasyid.
“Patut diduga rotasi dan mutasi tidak wajar tersebut merupakan bentuk dari like dislike yang berupaya untuk melemahkan pihak tertentu. Rotasi mutasi harus sesuai dengan prosedur, mempertimbangkan rekam kerja, kapasitas, waktu yang tepat, serta proses yang akuntabel. Jangan sampai rotasi dan mutasi dilakukan tanpa pertimbangan tersebut, terlebih jika terdapat alasan ketidaksukaan, kedekatan, atau bahkan sengaja memperlemah jabatan strategis tertentu,” ungkap Iyep.
Berikut nama-nama yang dilantik pada Senin (11/09/2023) :
