“Saat ini di Kabupaten Garut yang terpapar PMK ini sebanyak 3.668 ekor hewan ternak, ini terdiri dari Domba 75 ekor, Kambing 4 ekor, Kerbau 36 ekor, Sapi potong 1.642 dan Sapi perah 1.911,” ujar Agustina kepada hariangarutnews.com, Rabu (06/07/2022).
Agustina menjelaskan, faktor yang menjadi penyebab penyebaran cepat PMK, yaitu dari masyarakat itu sendiri yang datang keluar masuk kandang hewan.
“Penyebaran ini begitu cepat karena banyak sekali warga masyarakat yang datang untuk melihat secara langsung. Meski masyarakat itu hanya masuk dan meraba itu bisa menimbulkan efek buruk bagi hewan tenak yang lain,” jelasnya.
Agustina kembali menegaskan, kepada perternak agar menutup akses ke dalam kandang, dan kepada masyarakat agar tidak datang secara langsung hanya melihat dan membeli hewan sebelum Hari Raya Idul Adha.
“Sebaiknya jangan membeli hewan kurban untuk datang secara langsung melihat kondisi, di Garut ini masih ada beberapa yang belum divaksin. Maka dari itu, masyarakat harus menjaga kesehatan bagi hewan ternak, agar tetap terjaga ekosistem hewan seperti sapi, domba, kambing dan kerbau,” kata Agustina.
Ia menyarankan, kepada masyarakat agar membeli secara online untuk sementara waktu, agar kesehatan bagi hewan tetap terjaga dan lebih bijak untuk membeli.
“Untuk masyarakat yang ingin membeli hewan kurban, sementara ini melihat kondisi PMK masih ada yang terpapar meskipun telah ada tindakan, kami meminta kepada masyarakat untuk sementara waktu, membeli secara online agar tetap terjaga kesehatan hewan ternak,” pungkasnya. (Salwan-dkk)
Komentar ditutup.