Atap Sekolah di Malangbong Roboh, Kadisdik Garut dan Wakil Ketua DPRD Tinjau Ke Lokasi

FOKUS1,543 views

“Kami bersama rombongan dari Dinas Pendidikan mengecek langsung, peninjauan terkait ambruknya atap sekolah yang ada di SDN 1 Barudua. Ya lihat kondisinya memang tidak layak, jadi bukan karena memang kelayakan bangunan sebelumnya sudah diperbaiki dan tidak memenuhi spek tapi ini memang speknya sudah lama. Tentunya ini harus mendapat perhatian dan penanganan dari Pemkab Garut karena menyangkut sarana prasarana pendidikan,” kata Enan kepada hariangarutnews.com.

Rombongan Dinas Pendidikan dan DPRD Kabupaten Garut di lokasi SDN 1 Barudua, Kecamatan Malangbong, Selasa (09/03/2022).

Menurutnya, sebelum peristiwa ambruknya atap SD tersebut, dinas terkait sudah menganggarkan untuk dilakukan perbaikan sekolah pada tahun 2022 sekarang. Namun belum sempat diperbaiki, nahas atap sekolah itu justru ambruk terlebih dahulu. Bersyukur, pada saat kejadian, kata Enan, tidak ada siswa di kelas karena bertepatan dengan pembelajaran jarak jauh atau dalam jaringan (Daring).

“Pendidikan adalah skala prioritas. Bukan hanya soal materi pelajaran, tapi juga fasilitas penunjang seperti gedung atau ruang kelas harus benar-benar layak. Pembangunan infrastruktur sekolah menjadi salah satu penentu kualitas pendidikan di Kabupaten Garut. Jangan sampai buruknya kondisi bangunan, dan kurangnya fasilitas menghambat kreativitas siswa di sekolah. Terima kasih kepada Kepala Disdik Garut yang dengan cepat tanggap merespon informasi dari kami untuk memprioritaskan program-program yang belum terlaksana, termasuk soal rehabilitasi sekolah di pelosok tersebut,” tandas Enan, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Garut.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, usai melakukan peninjauan, mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Dia bersyukur peristiwa terjadi saat para siswa tidak sedang belajar di sekolah. Karena saat ini para siswa belajar di rumah seiring masih terjadi pandemi Covid-19. Sehingga kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Ia pun berjanji akan segera memperbaiki kerusakan sekolah tersebut.

“Kami akan segera melaksanakan rapat dengan pihak-pihak terkait. Selanjutnya akan dicarikan jalan keluar agar siswa bisa kembali menggunakan kelasnya. Kami juga menghimbau kepada seluruh kepala sekolah SD maupun SMPN di Kabupaten Garut, untuk melakukan langkah antisipasi mengontrol secara rutin pada sekolahnya masing-masing, karena yang tahu keberadaan sekolah adalah pihak sekolah itu sendiri termasuk Komite Sekolah,” kata Ade di sela-sela meninjau bangunan.

Apalagi, lanjut Kadisdik, sekolah saat ini sedang melakukan pembelajaran tatap muka namun terbatas dengan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat. Terkait bangunan yang belum bisa dipakai, Ade mengimbau agar dibatasi untuk ke sekolah. Pihaknya juga akan melakukan pemetaan skala prioritas sekolah yang membutuhkan perbaikan. Sehingga peristiwa serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari.

“Rangka atap bangunan sekolah yang memakai baja ringan dengan genteng itu rentan ambruk karena bebannya berat, apalagi ketika musim hujan. Jika situasi masih belum memungkinkan, saya sarankan pembelajaran dilaksanakan secara online dari sekolah, sementara siswa berada di rumah,” pinta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut.

Di kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SDN 1 Barudua, Suherman mengatakan, dengan adanya musibah tersebut tentunya akan mengganggu kegiatan belajar mengajar meski baru dilaksanakan dengan terbatas. Dirinya meminta kepada seluruh murid dan guru agar tetap semangat karena sekolahnya sudah mempersiapkan segala hal untuk menyambut PTM terbatas. Berbagai persiapan seperti thermogun, disinfektan, sarana cuci tangan, persediaan masker cadangan, dan sebagainya sudah disiapkan agar pelaksanaan PTM terbatas bisa berjalan aman dan nyaman. Tidak hanya itu, siswa dan tenaga kependidikan juga sudah menjalani vaksinasi satu dan dua.

“Tentunya dengan adanya kejadian atap sekolah yang roboh membuat kami sedih. Terkait pembelajaran siswa pun agak sedikit terganggu, namun di sisi lain musibah ini menjadikan perhatian dari semua pihak untuk melakukan perbaikan. Kepada rekan guru dan murid, kami berharap agar semuanya tetap semangat menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas ini. Terima kasih kepada Kadisdik dan DPRD Garut yang telah meninjau langsung sekolah kami,” pungkas Suherman. (T. Supriatna)

Komentar ditutup.