HARIANGARUTNEWS.COM – Koordinator PKH Kabupupaten Garut wilayah II, Mubarok Ahmad, S.E, mengatakan, acara Inaugarasi ini di dalamnya terdapat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang sudah meningkat ekonominya, berawal dari kesadaran KPM itu sendiri bahwa mereka sudah tidak memerlukan bantuan sosial PKH dan sudah mandiri.
“Inagurasi yang dilaksanakan pada 37 KPM, merupakan acara yang positif, dalam menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Garut,” ujarnya, Senin (30/9/2019).
Dalam proses graduasi KPM, kata Mubarok, awalnya para pendamping mengedukasi para KPM secara terus menerus dengan cara memberikan pemahaman. Sehingga para KPM dapat meningkat ekonominya dan mandiri.
“Mengedukasi para KPM, menjadi kewajiban pendamping PKH, baik yang ada di tingkat kecamatan dan desa, agar mereka bisa hidup mandiri,” katanya.
Ia menambahkan, graduasi mandiri bagi KPM merupakan salah satu cara mengedukasi dalam membentuk karakter serta agar tidak lagi betah dalam status ekonomi prasejahtera. Sehingga, KPM PKH yang masih menerima bantuan sosial, bisa berubah status ekonominya, juga dapat berubah dalam pola pikir dan perilaku sehingga dapat menjadi keluarga yang mandiri.
Sementara Supervisor PPKH Kecamatan Banyuresmi, Dwi Juherlin, mengatakan, kegiatan graduasi mandiri ini bisa membuktikan bahwa Pendamping PKH, tidak hanya mengerjakan hal yang administrasi saja, melainkan kita juga berperang dalam memberantas kemiskinan. Salah satunya Graduasi ini rekan-rekan pendamping menunjukkan kinerjanya dengan baik, menunjukkan baktinya kalau pendamping punya semangat untuk meningkatkan keadaan ekonominya KPM.
“Untuk Banyuresmi maupun Kecamatan yang lain kita saling bertukar pikiran, soalnya setiap turun ke lapangan itu budayanya beda-beda. Supervisor sendiri, sering mengingatkan dalam Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), untuk menjelaskan PKH itu apa, apa saja kewajibannya, jadi KPM secara tidak langsung mengedukasi diri sendiri,” ucapnya. (Firman)***