“Almarhum baru lima hari tinggal disini sejak kedatangannya dari Bandung. Ketika tim medis dari Puskesmas Sukasenang datang ke lokasi pihak keluarga tidak berkenan memakai APD untuk menyaksikan kondisi korban di dalam rumah. Akhirnya, untuk memberikan rasa aman kepada tim medis, saya bersama dua orang Ketua RT dan satu pemuda memakai APD guna menemani dan membantu tim medis memeriksa jenazah di dalam rumah,” ujar Iwan kepada hariangarutnews.com.
Pantauan hariangarutnews.com, Kepala Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi tersebut, langsung memimpin tim medis dan warga yang sudah mengenakan APD ke lokasi. Setelah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, almarhum akhirnya dievakuasi ke RSUD dr. Slamet.
“Ada dugaan yang bersangkutan terpapar Covid-19, karena dua keluarganya yang lain juga sedang diisolasi bahkan orang tuanya meninggal karena Covid-19,” terang Iwan Ridwan, Kamis (17/06/2021).
Dari pengalaman itu, Kades Sukasenang membayangkan bagaimana tim medis dan anggota gugus tugas yang bekerja di lapangan dan ketika pulang ke rumah. Begitu berat beban psikologis yang harus mereka hadapi. Rasa takut dan khawatir berbaur jadi satu.
“Sebab itu, saya mengimbau masyarakat bersama-sama menanggulangi penyebaran virus corona. Bukan hanya tim medis dan gugus tugas, tetapi peran serta masyarakat. Caranya dengan menerapkan kedisiplinan, seperti rajin mencuci tangan dengan air mengalir, memakai masker serta menjaga jarak sosial dan fisik sebagaimana anjuran pemerintah,” pungkas Iwan. (Igie)
Komentar ditutup.