“Dalam beberapa hari ke depan, kita masih akan mengalami tren peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19. Sebab testing, tracing dan tracking terus gencar dilakukan dan masih banyak Orang Tanpa Gejala (OTG) yang tidak terdeteksi berkeliaran di tengah masyarakat. Artinya, kita masih memiliki banyak orang pembawa virus ini yang belum terdeteksi,” katanya.
Helmi juga menyampaikan, sesuai dengan intruksi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bahwa semua Kabupaten/Kota tidak menggelar perayaan tahun baru di saat pandemi. Pemerintah Kabupaten Garut pun meniadakan perayaan malam Tahun Baru 2021 sebagai langkah antisipasi penyebaran Covid-19.
“Mengingat Garut berstatus zona merah dan data kasus terkonfirmasi positif yang masuk ke Gugus Tugas Kabupaten kian hari makin bertambah, maka untuk perayaan malam tahun baru 2021, kita tiadakan dan tidak ada kegiatan seremonial seperti tahun-tahun sebelumnya,” tandas Helmi, Rabu (16/12/2020).
Helmi menambahkan, adapun level kewaspadaan Covid-19 di tingkat Kecamatan terbagi menjadi empat bagian, yakni Zona Risiko Tinggi 14 kecamatan, Zona Risiko Sedang 16 kecamatan, Zona Risiko Rendah 11 kecamatan dan Zona Risiko Belum Terdampak 1 kecamatan.
“Jadi dari 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut hanya kecamatan Mekarmukti yang tidak satupun warganya terpapar Corona hingga kecamatan tersebut berstatus Zona Risiko Belum Terdampak,” pungkasnya. (Igie)
Komentar ditutup.