
“Saya sudah koordinasi dengan pihak pesantren untuk di buat berita acaranya. Mudah-mudahan kedepan dari pihak-pihak yang lain ada yang berpartisipasi berkaitan dengan buku-buku yang hancur terkena air banjir ini,” ujar Camat, Jum’at (03/04).
Dijelaskan Camat, saat kemarin hujan diawali dari pukuk 13.00 WIB, sampai sekitar maghrib hingga mengakibatkan luapan sungai Cibarengkok dan terjadi banjir. Yang paling parah terkena dampak banjir, kata Undang, di desa Mekarjaya, adapun di desa Girijaya dan Cibodas, terjadi hal sama namun tidak separah desa Mekarjaya yang meliputi kampung Lapang, Cipanas, Barubandung dan yang lainnya, lebih dari 100 rumah warga yang terendam.
“Alhamdulillah, untuk rumah-rumah warga sudah di bersihkan karena pemilik secara mandiri membersihkan pemiliknya,” jelas Camat.
Kepala Desa Mekarjaya, Sukanda menuturkan, ini adalah bencana yang tidak terduga padahal sekarang ini sudah diantisipasi dengan adanya tanggul, tetapi mungkin karena lamanya hujan yang deras sehingga meluap dan terjadi banjir lagi.
“Saya akan ajukan ke pihak BBWS supaya bisa di tinggikan lagi tanggulnya, agar tidak banjir lagi. Pada selokannya juga kami akan buat TPT-nya untuk mencegah terjadinya luapan air dari sungai Cinarengkok. Akibat banjir ini, 5 RW terendam, rumah warga yang terendam ada 175 rumah, masjid 6 dan madrasah atau sekolah, terutama sekolah Al Ittihaad ini yang paling parah,” pungkasnya. (Bilal)
Komentar ditutup.