“Ya, kami didampingi pak bupati melakukan ekpose dihadapan tim penilai Penghargaan Pembangunan Daerah. Mudah-mudahan pemkab Garut dapat meraih juara, menyisihkan kabupaten lain di Indonesia”, ujarnya saat dihubungi melalui telepon selularnya, Selasa (18/3) kemarin.
Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2020, imbuh Agus Ismail merupakan evaluasi pembangunan daerah secara kreatif dan komprehensif melalui 3 tahap yaitu penilaian dokumen, presentasi dan wawancara, serta verifikasi dan kunjungan lapangan. Penilaian Tahap I Kabupaten dan kota telah selesai dan menghasilkan 15 kabupaten dan 18 kota nominasi. Kabupaten dan kota di undang dalam memenuhi knowledge sharing untuk proses Penilaian Tahap II yakni presentasi dan wawancara yang akan diselenggarakan tanggal 16 – 20 Maret.
Sebelumnya, kata Agus, setelah dilaksanakan penilaian tahap II PPD melalui verifikasi dan wawancara dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) di hotel Harmoni oleh tim penilai independen, kabupaten Garut dinyatakan lolos dan juara. Garut sendiri tiap tahun menjadi langganan masuk di Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD). Biasanya bersaing dengan kabupaten Bandung, namun kali ini Bandung tidak lolos di empat besar.
“Unggulan perencanaan pembangunan pemkab Garut memiliki gerakan besar, sementara inovasinya yang dikedepankan pelayanan kesehatan puskesmas Cihurip dengan inovasi hadirnya tukang ojeg puskesmas dengan ambulan bermotor atau istilah jargonnya Top De Amor”, kata Agus. (Bulan)**
Komentar ditutup.