Warga Sukaresmi Garut Tolak Program Keluarga Harapan (PKH)

SEPUTAR GARUT3,005 views

“Saya sampaikan ke ibu-ibu peserta, pendamping tidak memaksa untuk mengundurkan diri, tapi kalau memang sudah merasa mapan ada kenaikan dalam taraf ekonomi, silahkan mereka sendiri yang memutuskan,” ucap Parman, Kamis (12/03).

Jumlah yang sebenarnya menurut Parman, yang harus graduasi PKH adalah kurang lebih 35 peserta PKH yang ada di Desa Mekarjaya, ia berharap, mudah-mudahan peserta graduasi yang sudah terdaftar bisa mendatangi pendamping PKH tanpa ada paksaan, cetusnya.

Sementara salah seorang peserta PKH yang graduasi mandiri, Hasanah (45) mengatakan, pengunduran yang dilakukannya tidak ada yang memaksa, karena memang dari segi perekonomian mulai ada peningkatan.

“Abdi mah teu hoyong-hoyongan kenging bantosan kumaha milik we, Alhamdulillah da bumi atuh atos permanen, ngundurkeun diri oge teu kapaksa, (saya tidak memaksa berkeinginan mendapatkan bantuan lagi, gimana rejeqinya aja, ya Alhamdulillah rumah sekarang sudah permanen, mengundurkan diri juga tidak dipaksa,” kata Hasanah.

Dari informasi Pendamping PKH, peserta yang graduasi mandiri PKH di Desa Mekarjaya, Kecamatan Sukaresmi saat ini diantaranya, Hasanah warga kampung Tanjung Luhur, Elis Yulianti warga kampung Gerentel, Piyah dan Ai Titim warga kampung Cisarua. Mereka adalah yang sadar dan sudah mampu. (MAS)

Komentar ditutup.