HARIANGARUTNEWS.COM – PT KAI menggenjot proses pembangunan jalur kereta api di sepanjang jalur Cibatu-Garut melalui program reaktivasi. Pembongkaran bagunan-bangunan di sepanjang jalur reaktivasi termasuk yang berada di kawasan sekitar Stasiun Garut pun terus dilakukan. Pantauan hariangarutnews.com, sisa bangunan yang saat ini masih belum dibongkar seluruhnya berada di wilayah Kecamatan Garut Kota. Sedangkan di wilayah lainnya mulai dari Cibatu sampai Karangpawitan, seluruh bangunan sudah diratakan.
Terkait proses pembongkaran pelaksanaan program reaktivasi jalur kereta api (KA) Cibatu-Garut yang panjangnya mencapai 19,5 kilometer, puluhan warga di Jalan Mawar RT 02/05, Kelurahan Pakuwon, Kecamatan Garut Kota, mengeluhkan penyakit gatal-gatal akibat dari debu pembongkaran tersebut. Yulianingsih (50) salah satu warga mengatakan, awalnya ia merasakan gatal seperti ada gigitan nyamuk, kemudian muncul bintil dan menyebar.
“Sebelumnya warga di sini baik-baik saja, tidak pernah gatal-gatal. Semenjak adanya proyek pembongkaran PT KAI warga disini diserang penyakit bahkan tidak sedikit menjadi luka dan korengan di sekujur tubuh akibat debu yang ditimbulkan dari pembongkaran. Seharusnya PT KAI memperhatikan kesehatan warga disini,” jelas Yulianingsih, mantan istri dari artis sinetron Preman Pensiun, Epy Kusnandar kepada media, Rabu (24/04).
Yulia mengaku, penyakit kulit yang melanda kawasan tersebut telah terjadi sejak pembongkaran bangunan di sepanjang rel Kereta Api Cibatu-Garut. Dia berharap, ada solusi dari PT KAI maupun pemerintah terkait keluhan warga yang ada di lingkungannya. (Gie)