“Informasi yang masuk, ke empat pimpinan DPRD tidak ikut Bimtek dan lebih memilih diam di kamar hotel. Seperti yang dilakukan Ketua DPRD Garut Ade Ginanjar, S.Sos, lebih memilih menerima tamu di kamar bernomor 319,” ujar Rawink Rantik Koordinator Forum Masyarakat Peduli Garut (FMPG), Rabu (03/07).
Dikatakan Rawink, informasi tersebut diperoleh berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan anggota FMPG yang ditugaskan untuk memantau jalanya proses Bimtek anggota DPRD Garut.
“Kami tugaskan anggota kami untuk memantau jalannya Bimtek, ternyata informasi yang dihimpun di lapangan yang mengikuti Bimtek hanya para anggota DPRD dan empat pimpinan DPRD hany diam di kamar hotel,” katanya.
Rawink menuturkan, sejak awal adanya kegiatan Bimtek anggota DPRD Garut menjelang habis masa jabatan sudah tercium tidak akan efektif dan lebih ke penghamburan biaya.
“Kami mengkeritik bukannya ada unsur dendam, seharusnya jelang habis masa jabatan para anggota DPRD lebih fokus bekerja menunjukan kinerjanya, seperti melakukan evaluasi Perda, rapat dengan dinas memepertanyakan lambatnya penyerapan anggaran, bukanya Bimtek,” tegasnya.
Ia mengaku, akan meminta pertanggung jawaban terkait hasil dari Bimtek tersebut. Yang mana anggaran yang digunakan bukan uang milik pribadi melainkan uang rakyat.
“Kita akan tanyakan apa inputnya Bimtek tersebut untuk kemajuan masyarakat Garut, terlebih dilaksanakannya saat mau habis masa jabatan,” terang dia.
Diberitakan sebelumnya, selain 50 anggota DPRD Garut yang melaksanakan Bimtek, seluruh pejabat struktural Sekretariat DPRDpun berbondong-bondong berangkat ke Bandung, sehingga pelayanan publik tidak berjalan secara maksimal.
“Hanya ada siswa PKL dan lima staf Setwan yang ada di kantor bagian umum Sekretariat DPRD Garut,” kata Rawink. (Tim)
Komentar ditutup.