Harga Tinggi, Petani Cigadog Ramai-ramai Tanam Bawang Putih

GARUT KOTA957 views

Saat ini harga bawang putih melonjak di pasaran. Harga bawang putih tembus angka Rp 100 ribu perkilogramnya. Mahalnya harga bawang putih ini membuat beberapa petani melirik sayuran yang berbau khas ini.

Seperti yang dilakukan para petani di Kampung Cigadog Desa Cigadog Kecamatan Sucinaraja yang mulai beralih menanam bawnag putih.

Dindin (56) petani warga setempat mengaku mulai beralih menanam bawang putih bila biasanya menanam bahan pokok lain. “Kebanyakan petani di sini (kampung Cigadog) menanam bawang merah,” ucapnya, Jumat (10/5/2019).

Namun dengan tidak stabilnya harga bahan pokok lain dan mulai ramainya petani menanam bawang putih, petani sekarang mulai menanam bawang putih. Kalau dahulu kata Dindin bawang putih selalu dianggap gagal karena tumbuhnya tidak sempurna.

“Sering kali menanam bawang putih, tapi tumbuhnya tidak sempurna. Jadi tumbuhnya hanya tunggal saja tidak kayak bawang putih lain,” katanya.

Justru kata Dindin yang baru tahu belakangan ini bawang putih yang tumbuh secara tunggal harganya lebih mahal. Serta dihargai Rp5-15 ribu per satu butirnya.

“Baru tahu belakangan ini kalau bawang putih tunggal lebib mahal, kalau dulu suka dikasih ke warga sekitar (karena dianggap gagal panen),” katanya.

Sementara itu, Bupati Garut Rudy Gunawan mendorong para petani untuk kembali menanam bawang putih yang biasanya diimport dari luar. “Jadi komoditi bawang putih ini cukup menjanjikan juga nilai ekonomisnya lebih besar dan kebutuhannya lebih banyak,” katanya.

Kebutuhan bawang putih kata Rudy memang sebagian besar dipenuhi oleh bawang impor. Jadinya harga bawang putih ini sekarang melambung di Garut saja mancapai Rp100 ribuan sekilonya.

Makanya didinya ingin memperkenalkan kepada para petani juga para kulamuda untuk mulai menanam komiditi yang sangat menjanjikan, salah satunya bawang putih.

“Kalau hari ini bawang putih harganya Rp40 ribu saja, kalau petani dapat 5 ton bisa untung Rp150 juta, dan ini sangat menjanjikan bagi para petani,” katanya.

Rudy juga mengatakan pihaknya memgandeng pihak ketiga yang diklaim akan menanam di lahan seluas 42 Hektare, dan diprediksi akan menghasilkan 150 ton selama 100 hari kedepan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *