Dibalik Gencarnya Pemerintah Cegah Covid-19, Masyarakat Pinggiran Belum Paham dan Minim Informasi

Oleh : Elsa Nurhalizah
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Mahasiswa Keguruan Indonesia (MKI)

HARIANGARUTNEWS.COM – Kasus virus Corona (Covid-19) di Indonesia menunjukan pertambahan kasus yang signifikan hingga saat ini pemerintah telah memperbarui data kasus akibat virus tersebut tercatat angka kumulasi kasus positif corona bertambah menjadi 686 kasus, selasa (24/03), dengan data sebelumnya pemerintah menyatakan 579 kasus positif Corona di wilayah RI hingga minggu (22/03).

Hal ini tidak terlepas dari tindakan preventif pemerintah terhadap penyebaran virus untuk mencegah penularan pendemi Covid-19 yaitu dengan lockdown untuk beberapa instansi termasuk satuan pendidikan. Namun dalam hal ini cukup menjadi sebuah dilematisasi bagi dunia pendidikan melihat fakta yang terjadi dilapangan menjadi sebuah hal yang tak bisa membuat kami Mahasiswa Keguruan Indonesia (MKI) tidak bisa hanya berdiam diri saja ditengah panasnya kasus Covid-19.

Kami melihat sekaligus merasakan beban terbesar dari dampak virus tersebut dalam dunia pendidikan langsung di emban oleh tenaga pendidik, siswa ataupun mahasiswa. Seperti halnya dalam ekonomi menjadi beban tambahan karena tenaga pendidik, siswa ataupun mahasiswa harus memiliki pulsa/kuota internet, meskipun dalam hal ini pemerintah telah menyediakan layanan gratis namun tidak semua bisa menjangkaunya karena jika dilihat dalam skala letak daerah tidak semua daerah bisa menjangkau jaringan internet, sedangkan semua satuan pendidikan telah memberlakukan pembelajaran daring.

Kemudian tidak semua lapisan masyarakat memahami apa itu Covid-19 yang dilatar belakangi pendidikan maupun teknologi, sehingga masih saja banyak masyarakat yang berkeliaran ataupun masuk kedalam sebuah kerumuan meskipun pemerintah telah menghimbau untuk menjaga jarak atau social distancing.

Hal ini menjadi problematika yang harus menjadi perhatian karena membutuhkan sebuah solusi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesehatan khususnya peningkatan kualitas pendidikan diamana disaat kasus virus corona semakin meningkat, kualitas pendidikan tidak boleh menurun.

Maka Mahasiswa Keguruan Indonesia (MKI) meminta kepada pihak pemerintah pusat dan daerah khususnya untuk terus mensosialisasikan apa itu Covid-19, lockdown dan social distancing secara konfrehensif dan masif disekitar wilayah lapisan masyarakat yang dirasa kurang memahami terutama didaerah yang tertinggal dan terluar jauh dari akses informasi diseluruh wilayah provinsi, kabupaten dan kota yang ada di Indonesia.

Khususunya dari segi kebijakan daerah otonomi, kepada pemerintah daerah Kabupaten Garut, agar melakukan aksi masif tersebut guna melakukan pemangkasan penyebaran mata rantai Covid-19 dengan menggugah kesadaran masyarakat.  Melalui pola gotong-royong merangkul seluruh elemen dan aktivis masyarakat dalam rangka menghadapi ancaman wabah pandemi Covid-19 ini, kita berharap bangsa ini lekas bergegas bangkit pulih kembali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *