Petani Kopi Asal Banyuresmi Garut, Raih Sukses di Pasar Digital

FOKUS2,742 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dengan keuletan dan konsisten, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) petani kopi asal Desa Cipicung Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut ini bisa dibilang berhasil berbisnis melalui platform digital. Adam Maulana Heryawan (29), bisa dikatakan bisa menjadi inspirasi bagi warga Garut lainnya yang memiliki peluang usaha.

Dengan ketelitian dalam pengolahan, mulai dari pola tanam sampai mengolah dengan proses fermentasi, Adam hadirkan Kopi Wine dan kini telah dinikmati berbagai kalangan di berbagai daerah di Nusantara. Para pembeli cukup klik fi marketplace dengan produk Sebungkus.id.

Saat berbincang-bincang seputar perjalanan usaha yang digelutinya, Adam tak langsung memproduksi kopi sendiri. Dia menjual produk milik orang lain. Karena melihat peluang mulai terbuka, Adam kemudian mencoba mengolah kopi mentah bahkan menanam sendiri di kebun miliknya.

“Awalnya saya tidak roasting sendiri, maklun masih minta tolong ke orang. Setelah itu mulai berjualan ke kafe-kafe di Garut, tiga sampai empat tempat saya titipkan,” ujarnya, Senin (13/10/2025).

Saat awal usahanya, Adam mengaku bisnis yang dirintisnya penuh dengan liku-liku perjuangan, tak semudah membalikkan telapak tangan. Kompetitor usaha kopi di Garut ternyata banyak juga. Sehingga kemudian ia mencoba menerobos dunia digital, membuka toko online. Sekitar tahun 2021, Adam membuka toko online di Shopee.

“Pasca Covid, sekitar tahun 2021-2022, saya baru main di Shopee. Awalnya pesimis karena pemainnya banyak di Garut. Tapi yang namanya rezeki sudah ada yang ngatur, Alhamdulillah, toko saya jalan sampai sekarang,” ungkapnya.

Adam mengatakan, dalam melakukan usaha yang digelutinya, konsistensi menjadi kunci utama baginya dalam menjalankan bisnis online. Dari sisi rasa, kualitas untuk menjaga kepercayaan pembeli. Seperti halnya untuk pengolahan wine, ia memilih proses fermentasi selama 45 hari, lebih lama dibanding rata-rata perajin lain yang hanya 30 hari untuk menciptakan rasa yang maksimal.

“Kita gak bisa bertatapan dengan pembelinya langsung, tapi mereka juga menyimpan kepercayaan ke kita. Jadi kualitas harus konsisten,” katanya.

Ditambahkan Adam, hingga saat ini setiap minggu ia mampu menjual 8 hingga 10 kilogram kopi hasil olahannya secara online ke berbagai daerah di Indonesia. (Ndy)

Komentar