Hal ini dilakukan, lanjut Cecep, karena saluran air ini dipergunakan warga setempat untuk areal pertanian. Kemudian, kalau tidak segera ditata, dikhawatirkan akan terjadi lagi kejadian yang sama. Apalagi kondisi topografi Kelurahan Sukanegla yang dataran tinggi dan berbukit.
Dalam penanganan penanggulangan bencana, Lurah Sukanegla ini juga melakukan gotong-royong bersama warga masyarakat setempat dalam hal penanganan dan penataan sampah.
“Ini sampah kalau tidak ditangani khawatir berdampak juga pada bencana alam. Makanya kami bersama warga melakukan pembersihan sampah yang berserakan. Alhamdulillah warga kami begitu kompak dalam gotong-royong,” kayanya.
Cecep menambahkan, kalau tidak dikelola dengan baik, sampah dapat berdampak negatif bagi lingkungan, kesehatan, dan kehidupan sosial. Mencemari lingkungan, menghambat proses air tanah, mencemari tanah menjadi tidak sehat.
“Akibat penumpukan sampah ini kan bukan hanya ke bencana alam, sampah menjadi sarang penyakit dan berdampak kepada kehidupan kita. Kita akan terus gelorakan Sukanegla bersih sampah dan semangat gotong royong,” pungkasnya. (Hanny)
