HARIANGARUTNEWS.COM -Tak semua orang bisa mendapatkan layanan ambulance dikarenakan biayanya yang cukup mahal. Padahal kebutuhan yang tinggi dan ketersediaan mobil ambulance yang masih kurang seimbang. Belum lagi kondisi ekonomi setiap orang berbeda-beda membuat masyarakat yang kurang mampu harus berpikir dua kali jika menggunakan ambulance.
Bisa jadi biaya pengobatan memang sudah tercover BPJS atau jaminan kesehatan lainnya, namun untuk biaya transpostarsi dari rumah ke rumah sakit atau sebaliknya tidak bisa tercover. Padahal banyak masyarakat yang rumahnya sangat jauh dari rumah sakit, dan sekali perjalanan bisa menghabiskan ratusan ribu bahkan jutaan untuk biaya sewa kendaraan.
Oleh karena itu, Garut Humanity Ambulance (GHA) hadir dengan Program Mobil Layanan dan Ambulance Gratis bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Garut. CEO GHA, Mami Waffie mengatakan, ambulance diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan segera, seperti antar jemput pasien ke rumah sakit, maupun antar jemput jenazah ke pemakaman tanpa dipungut biaya sepeser pun.
“Seiring dengan berjalannya waktu, GHA memiliki program untuk membesarkan lembaga yang berbanding lurus dengan membesarnya manfaat kepada masyarakat. Pelayanan medis dari kami mengunggulkan program gratis dan semangat untuk gotong royong menjadi andalan kami yang ada disini,” ungkap Mami Waffie kepada hariangarutnews.com, Kamis (23/05/2024).
Mantan penari Jaipong dan atlet Karate keturunan Jerman ini menambahkan, Garut Humanity Ambulance yang berkantor di Jalan Kabupaten, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, sudah sangat membantu masyarakat yang membutuhkan khususnya untuk dhuafa, pasien kurang mampu, dan juga saat di kebencanaan.
“Ambulance ini akan terus bergerak di ranah kemanusiaan untuk membantu masyarakat banyak dan saudara kita yang membutuhkan pengobatan, tetapi tidak punya biaya untuk pergi ke rumah sakit, mengantarkan pasien urgent yang membutuhkan pertolongan segera, atau mengantarkan jenazah merupakan fungsi utama Pelayanan Ambulance Gratis ini. Semoga semakin banyak lagi saudara kita yang bisa terbantu,” tandasnya.
Tidak hanya bergerak dibidang antar jemput pasien maupun jenazah secara gratis, Garut Humanity Ambulance ini juga kerap menggelar bakti sosial atau lebih dikenal sebagai baksos yang merupakan salah satu kegiatan sosial untuk saling berbagi rasa kemanusiaan antara sesama manusia.
“Bakti sosial merupakan suatu kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan kekerabatan antar sesama. Sesuai dengan tema GHA yakni “Berbakti Mengabdi”, kegiatan berbagi diadakan dengan tujuan-tujuan tertentu kepada masyarakat luas yang sedang membutuhkan uluran tangan,” ungkap Mami Waffie usai melaksanakan bagi-bagi nasi kepada 350 siswa-siswi SDN Pakuwon 2, Kecamatan Garut Kota, Selasa (21/05/2024).
Alhamdulillah, lanjut Mami Waffie, pada kesempatan kali ini, SDN Pakuwon 2 bekerjasama dengan GHA kembali mengadakan Program berbagi rezeki dengan membagikan nasi kepada 350 siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut.
“Kegiatan ini sebagai upaya mendekatkan diri ke masyarakat khususnya guru dan peserta didik yang setiap hari belajar di lingkungan sekolah, selain berbagi, kita juga bisa mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar,” imbuhnya.
Acara ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Sekolah SDN Pakuwon 2, Rahmat S.Pd, yang mengungkapkan rasa terima kasih atas inisiatif dan niat tulus dari Garut Humanity Ambulance untuk berbagi rezeki kepada 350 siswa-siswi SDN Pakuwon.
“Saya atas nama sekolah mengapresiasi inisiatif dan niat tulus pengurus Garut Humanity Ambulance untuk berbagi dengan peserta didik kami. Mudah-mudahan kegiatan mulia ini dapat menjadi pengingat untuk kita semua pentingnya bersedekah guna menambah Iman dan takwa kita kepada Allah SWT,” ungkap Kepala Sekolah, Rahmat S.Pd.
Sebelumnya, sebagai bentuk kepedulian sosial, Garut Humanity Ambulance juga melakukan Bakti Sosial di Panti Sosial Tresna Werdha Jiwa Baru Rehabilitasi Lanjut Usia di Jln. RSUD dr. Slamet, Desa Sukakarya, Kecamatan Tarogong Kidul, pada Sabtu (11/05/2024) lalu. (*)
