Menjabat Sebagai Humas, Tati Nuryati Menjadi Sosok Kunci di Balik Semua Kegiatan Organisasinya

FOKUS1,659 views

“Menjadi Humas di berbagai organisasi tidak hanya menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai aspek organisasi. Seperti yang sering diamanatkan Ketua kami, bersama para pengurus lainnya kami saling mengukur bagaimana kapasitas anggota yang visioner dan berorientasi pada solusi,” ungkap Tati.

Tidak berhenti di situ, kata Tati, setiap anggota memegang peran penting sesuai bidangnya masing-masing, di mana ia memastikan perkembangan sumber daya manusia dan mengawasi implementasi program-program yang sedang berjalan.

“Banyak yang perlu dibangun untuk suksesnya suatu organisasi, mulai dari kerjasama tim (teamwork) yang baik. Kami beruntung memiliki pemimpin yang bisa mengajak anggotanya bekerja sama, dan membangun ikatan (chemistry) yang kuat antar anggota. Selanjutnya memiliki visi dan misi yang sejalan adalah cara yang baik agar bisa mencapai golden goal tim,” beber istri dari pengusaha mebeul yang tinggal di Kampung Goler, Desa Hegarmanah tersebut.

Dia menuturkan, setiap kesuksesan acara yang dilaksanakan, baik penyuluhan, sosialisasi bahaya narkoba ke sekolah atau masyarakat, perayaan ulang tahun organisasi maupun pelantikan pengurus, adalah bukti konkret bahwa kerja keras dan kolaborasi dapat menghasilkan dampak yang besar dalam pembentukan generasi yang lebih bertanggung jawab dan peduli terhadap nilai-nilai kemanusiaan.

“Semoga semangat ini terus berkembang dan menginspirasi para anggota dan lebih banyak pihak untuk turut mendukung upaya-upaya positif dalam berorganisasi. Tidak jarang di dalam sebuah organisasi kita menemukan variasi kepribadian yang berbeda-beda. Bisa saja perbedaan kepribadian tersebut dapat mewujudkan berbagai macam sudut pandang yang tidak jarang memunculkan beda pendapat maupun konflik yang bisa saja mengakibatkan berai, namun juga mampu membangun, serta tidak membuat pudarnya konformitas,” tandasnya.

Malah, lanjut Tati, kalau di GANNA atau Pokdarkamtibmas dengan adanya perbedaan-perbedaan tersebut justru semakin mengeratkan organisasi, bahkan sudah seperti keluarga. Mungkin hal tersebut, imbuhnya, tak lepas dari campur tangan dingin ketua dan pengurus lainnya yang selalu menjadi pemecah masalah dan mengambil keputusan dalam situasi yang berubah dengan cepat.

“Saya sendiri sering diajarkan oleh ketua dan pengurus GANNA, Pokdar maupun di redaksi Harian Garut News untuk menjadi seorang pemimpin dalam lingkungan yang kompleks, pengembangan keterampilan berpikir kritis, menerima ketidakpastian, memiliki kecerdasan sosial dan emosional, serta keinginan dan tekad untuk maju,” pungkas Tati Nuryati. (*)