Berawal Ketidaksengajaan, Kerupuk Pempek PD NN dari Bayongbong Garut Kini Merambah Keluar Daerah

Adalah Syarif Nurdin atau lebih akrab dipanggil Nanang (49) merupakan salah satu pengusaha kerupuk di Kampung Lebak Leungsir, RT02/04, Desa Ciburuy, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, yang usahanya semakin maju dan berkembang. Berawal dari ketidaksengajaan, Nanang bersama istrinya, Nunung Rohmaidah S. Ag mulai bergelut dibidang usaha kerupuk pada tahun 2004.
“Usaha ini saya rintis dari titik balik setelah tiga bulan saya jualan pempek di Kota Depok. Akhirnya, saya bersama istri membuat kerupuk ini yang sifatnya adalah sampingan penghasilan, awalnya pada tahun 2004 dan saya sudah fokus menggeluti sampai sekarang,” ungkap Nanang.
Beragam kemasan krupuk dibuat dan dijual Nanang. Adapun kerupuk yang dia jual seharga Rp1.000 per satu kerupuk atau Rp15 ribu untuk ukuran besar. Omzet usahanya per hari kini rata-rata dapat mencapai Rp 800 ribu dengan volume produksi mencapai 16 Kg per hari. Hasil olahan kerupuk Nanang dipasarkan ke sejumlah toko, warung, dan pasar. Tidak hanya menjual kerupuk yang telah di goreng atau sudah matang, Nanang juga menjual kerupuk yang kering dan siap goreng.
“Kerupuk kecil, di eceran dijual Rp1.000 per bungkus plastik, kerupuk besar isi 20 pcs dengan harga Rp15 ribu. Ada juga yang pesan kerupuk kering atau mentah baik untuk dijual lagi maupun keperluan hajatan. Ada pula yang sengaja datang ke rumah untuk membeli kerupuk secara langsung. Saya pastikan, rasanya beda dengan kerupuk yang lain, karena kerupuk pempek ini memiliki cita rasa yang nikmat, cukup gurih dan beraroma cabai,” katanya kepada hariangarutnews.com, Minggu (01/10/2023).
Nanang menceritakan, sejak memulai usahanya di tahun 2004, dirinya pernah mendapat bantuan dari Pemkab Garut pada tahun 2014 melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Perusahaan Dagang (PD) Nanang -Nunung (NN). Bantuan tersebut, kata Dia, untuk menambah modal usaha bikin-goreng-jual kerupuk Pempek yang ia kelola bersama karyawannya. Berawal dari hal tersebut, saat ini usaha yang dirintisnya dari nol bersama dengan sang istri itu telah cukup dikenal oleh masyarakat luas dan telah dipasarkan ke berbagai daerah mulai di wilayah yang ada di Kabupaten Garut hingga luar daerah.
“Pada waktu itu saya sempat mendapat bantuan dari pemerintah, tak lama cair dan langsung digunakan untuk menambah modal usaha. Saya itu boleh dikatakan dari nol. Jadi saya merintis, bikin sendiri, dijual sendiri. Awalnya tidak terpikir mau jualan kerupuk, sebelumnya saya dagang pempek. Kemudian setelah pulang jualan, ada sisa pempek lalu saya jemur. Setelah kering pempek tadi saya goreng, dan rasanya sangat menajubkan. Disitulah saya mulai mengembangkan usaha kerupuk dengan nama kerupuk Pempek. Jadi sebenarnya saya tidak sengaja mau jualan atau buka usaha kerupuk ini,” cerita Nanang sambil tertawa.
Respons positif warga terhadap produk buatannya berimbas terhadap penghasilan yang didapatkannya. Bahkan, pesanan kini tak hanya berasal dari Bayongbong saja, namun juga datang dari daerah lain seperti ke Kecamatan Cigedug, Pasirwangi, Cilawu, Samarang, Tarogong, Garut Kota bahkan Cianjur dan Kalimantan.
Nanang menuturkan, pada tahun 2008 ia pernah punya 20 karyawan di bagian pembuatan-penggorengan, marketing dan beberapa lagi di bagian pengemasan.
Dengan demikian, pria ramah ini berharap kedepannya Pemerintah Kabupaten Garut bisa mensuplay bahan baku dan sarana prasarana kepada para pelaku usaha makanan serta dapat menstabilkan harga bahan pokok yang meroket di pasaran.
“Tapi sekarang mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari membuat adonannya, mengukus, menggoreng, hingga penjualannya. Alhamdulillah alat open pengering, press kerupuk, mixer, sudah ada. Sekarang kami butuh bantuan pemerintah untuk modal bahan baku dan membeli spiner pengiris minyak,” ungkap Nanang.
Nanang juga menegaskan, bisnis kerupuk akan selalu jadi bisnis andalannya, bisnis ‘ringan’ yang ‘berat’ timbangan uangnya. Kendati demikian, dia menyadari setiap pengusaha akan menghadapi tantangan, tinggal bagaimana menyiasatinya. Hampir selama 20 tahun, bisnis kerupuk yang dijalankan oleh Nanang mengalami pasang surut. Walaupun sempat diterpa pandemi Covid-19, pelaku UMKM itu masih tetap semangat. Bagi masyarakat yang berminat memesan kerupuk pempek PD. NN bisa menghubungi ke nomor telpon dan WhatsApps 0822 4034 7548. (Igie)