Gali Potensi dan Kreativitas Anak Sejak Dini, Yayasan Anglia dan Paguyuban Duta Baca Garut Gelar Festival Literasi Melukis di Alam Terbuka

HARIANGARUTNEWS.COM – Puluhan siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK), Raudlatul Atfal (RA) dan Sekolah Dasar (SD), ikuti kegiatan Festival Literasi Alam dengan kegiatan lomba menggambar dan mewarnai, yang digelar Yayasan Anglia bersama Paguyuban Duta Baca Garut di Villa Bumi Rancamaya, Desa Sukabakti Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, Sabtu (16/09/2023).

Hadir dalam kegiatan, Camat Tarogong Kidul, Ahmad Mawardi AP SE, Bunda Literasi Kecamatan Tarogong Kidul, Suliani Mawardi, Kepala Desa Sukabakti, Wawan Gunawan, Pemilik dan Penanggungjawab Kegiatan, Dr Endang Juhari SH MH, Juri dari Pengurus Pusat Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (PP GPMB), Riyanto Murady S Sos, Pengurus Yayasan Anglia, Dra Hj Heni Helmiati MM Pd, dan para Duta Baca selaku penyelenggara kegiatan.

Ketua Pelaksana Festival, Wida Widiawati, saat diwawancarai usai kegiatan menyampaikan, kegiatan tersebut terselenggara kerjasama dengan pemilik Villa Bumi Rancamaya, dan peserta merupakan warga Tarogong Kidul yang terbagi dua katagori.

“Hari ini kita mengadakan festival literasi yang dikhususkan untuk anak-anak TR, RA dan juga SD, dari kelas 1 sampai 6,” ujar Wida.

Kegiatan tersebut lanjut Wida, konsepnya adalah literasi alam. Anak-anak diperkenalkan bagaimana cara mengenal alam secara langsung, juga untuk menggali potensi dan kreativitas anak dari apa yang mereka lihat di alam dan dituangkan dalam gambar atau lukisan.

Memilih lokasi Villa Bumi Rancamaya jadi tempat kegiatan untuk literasi alam bagi pengembangan kreativitas, sambung Wida, tempat tersebut memungkinkan untuk bisa mencurahkan kreativitasnya anak dan panitia dari Duta Baca memiiih tempat ini.

“Ini juga yang menjadi alasan kenapa sasarannya anak TK, RA dan SD, kita ingin menanamkan literasi alam ini sejak kecil. Yang diundang anaknya, otomatis pasti orangtuanya ikut melihat. Jadi konsepnya ini sama seperti literasi keluarga juga,” papar Wida.

Duta Baca Jawa Barat tahun 2022 ini juga menjelaskan, dari dua katagori peserta lomba, ada sekitar 86 anak yang ikut dalam kegiatan. Dan bagi anak-anak yang ikut dalam lomba, setelah mendapatkan penilaian dari dewan juri, yang terbaik mendapatkan piala dan uang pembinaan.

Sementara, Juri Festival Literasi Alam dari Pengurus Pusat Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (PP GPMB) Riyanto Murady S Sos, menyebutkan, penilaian kepada peserta lomba dilihat dari pendidikan dasar (SD) anak dan pra sekolah (TK/RA), itu lebih mengarah kepada ‘doodling’ (mengenal coretan).

“Karena anak-anak hari ini lebih mengenal gadget dari pada mengenal papan tulis. Ini yang harus kita antisipasi, diimbangi paling tidak. Dimana anak-anak akan menggerakan dooling-nya, pola pikirnya, dan itu akan menjadi suatu gerakan yang baik supaya bisa mengikuti pola hidup dan gaya hidup yang lebih normal,” papar Riyanto.

Sehingga, lanjut Riyanto, anak generasi kedepan mampu menjadi generasi yang militan, mampu membuat konsep-konsep dasar yang berawal dari yang dilihat di lapangan seperti halnya kegiatan literasi alam, tidak instan seperti di gadget yang saat ini sudah hadir di anak-anak. Dan gerakan literasi alam memang sudah dilakukan secara nasional.

Ditempat yang sama, Penanggungjawab Kegiatan Festival Literasi Alam yang juga sekaligus pemilik Villa Bumi Rancamaya, Dr Endang Juhari SH MH, mengatakan bahwa saat ini selalu berbicara tentang wawasan kebangsaan. Dan menurutnya, dari pemahaman wawasan kebangsaan ini bisa menumbuhkan rasa memiliki dengan apa yang sudah dimiliki.

“Saya putra sini asli, pak camat juga masih saudara. Makanya bagaimana caranya supaya aset yang saya miliki ini kurang lebih 3,5 hektar. Bagaimana caranya supaya kita bisa memberikan sesuatu untuk tempat, sebetulnya ini tempat kelahiran,” ucapnya.

Dirinya ingin apa yang dimilikinya bisa bermanfaat untuk warga masyarakat Kabupaten Garut, atau khususnya di Kecamatan Tarogong Kidul. Ia juga memberikan apresiasi kepada Camat Tarogong Kidul telah hadir dalam acara, dan ini merupakan support terbaik.

“Saya merasa termotivasi untuk hal lainnya, mungkin nanti saya akan mengadakan lomba Mural, kita coba sediakan tempatnya, mungkin nanti anak-anak SMA. Jadi istilahnya, kita ini memberikan sesuatu kepada tempat kelahiran, dan untuk menumbuhkan rasa memiliki apa yang sudah kita miliki,” kata Endang Juhari. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *