“Tentu ini akan sangat berpengaruh terhadap produktivitas sehari-hari, termasuk ketika menjalankan tugas sebagai pelayan publik. Sehingga perlu untuk dikendalikan lewat gaya hidup sehat, manajemen stress, dan pemerikasaan rutin,” ujar Wabup Helmi usai menggelar apel pagi di halaman Setda, Senin (14/08/2023).
Dikatakan Wabup, dalam rangka memperingati Hari Hipertensi sedunia dan Bulan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular tahun 2023, pada waktu lalu Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan kepada ASN di lingkungan Pemkab Garut.
“Tujuan dari kegiatan itu adalah untuk menemukan secara dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Sebab dengan diketahuinya faktor risiko PTM, maka pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan sedini mungkin. Untuk yang sudah menderita PTM agar rutin melakukan pemeriksaan sehingga penyakitnya dapat terkontrol dan tidak menyebabkan komplikasi,” ujarnya.
Biasanya, lanjut Wabup, kegiatan deteksi dini diawali dengan wawancara tentang perilaku seperti merokok, pola makan, aktifitas fisik, riwayat penyakit diri sendri dan keluarga. Selanjutnya dilakukan pengukuran antropometri yaitu berat badan, tinggi badan, IMT dan lingkar perut. Kemudian dilakukan juga pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, cholesterol, asam urat. Hasil pengukuran, pemeriksaan dan faktor Risiko yang ditemukan ditindaklanjuti dengan konseling kesehatan.
“Hasilnya mengejutkan, ASN yang ada di masing-masing SKPD ternyata banyak yang memiliki diabetes, penyakit gula, dan gangguan penglihatan. Selain itu banyak juga ASN yang perutnya gendut-gendut, coba dikecilkan lagi. Artinya ada dinas yang dipetakan 48% dalam kondisi sakit, tentu ini tidak seimbang beban kerja dengan kinerja ASN,” tukas Wakil Bupati Garut.
Wakil Bupati menambahkan, dirinya meminta kepada seluruh ASN yang ada di dinas-dinas agar setiap pukul 10.00 WIB melaksanakan olahraga selama 15 menit, dengan harapan semua pegawai selalu dalam kondisi sehat sehingga dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas. (Igie)