“Kami turut prihatin dan duka yang mendalam atas terjadinya musibah kebakaran yang menghanguskan rumah kedua guru honorer ini, semua adalah cobaan, harus tetap semangat. Saya meminta kepada bapak dan ibu untuk sabar menghadapi ujian ini, apabila kita dapat ikhlas menghadapi musibah ini, Allah SWT akan menggantikan harta kita yang hangus terbakar dengan harta yang lebih baik lagi, jangan sekalipun terbesit rasa marah dihati kita, karena kita yakin Allah tidak akan memberi cobaan yang tidak sanggup dipikul oleh umatnya,” pesan Ade Manadin kepada keluarga korban.
Selain memberikan dukungan moril, Ade Manadin beserta rombongan juga memberikan dukungan material dan diharapkan paling tidak dapat meringankan beban korban kebakaran. Santunan tersebut jelas Ade, sebagai bentuk rasa keprihatinan Pemerintah Daerah.
“Mudah-mudahan bantuan ini dapat sedikit mengurangi beban dan dapat bermanfaat bagi keluarga koban. Diimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan tingkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” pesan Kadisdik.
Ada momen yang menjadi sepenggal cerita saat Kepala Dinas Pendidikan, membawa bantuan untuk guru korban kebakaran tersebut. Momen itu merekam ekspresi korban kebakaran penerima bantuan. Ada tangis yang tak tertahankan. Karena haru dan bahagia. Usai getir yang korban kebakaran rasakan. Ungkapan syukur dan terimakasih pun tak henti-hentinya mereka haturkan.
“Alhamdulillah terima kasih banyak atas bantuan Pak Kadisdik beserta rombongan. Kami merasa terbantu ada yang perhatian kepada kami. Terimakasih dan hormat kami untuk bapak Kadisdik. Sangat-sangat terima kasih, Pak,” haru Nining saat menerima bantuan dari Kadisdik Garut. (Igie)
Komentar ditutup.