Ia pun mengungkapkan perasaan yang dialami setelah kiosnya terbakar yang mana diperkirakan mengalami kerugian hampir Rp7 juta.
“Ya sakit hati, gak tau dari mana nanti cari modal. Sekarang cuma pasrah aja sama Allah,” ungkapnya, dengan linangan air mata.
Pantauan media, Dedi warga pasar lainnya yang tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya hanya bisa pasrah menyaksikan sisa-sisa kios yang telah porakporanda dilalap si jago merah.
“Tau-tau setengah dua belas (malam) sudah kebakaran, ya udah jalani aja, pasrah,” ungkap Dedi, penjual kopi dan makanan ringan.
Dedi berharap pemerintah segera melakukan tindakan terhadap kebakaran yang menghanguskan kios-kios termasuk tempat dagang miliknya.
“Mau jualan dimana, gimana buat makan kalau enggak jualan lagi. Mudah-mudahan dari pemerintah ada kesadaran,” harapnya.
Penulis : Tim Jobtren Uniga
Komentar ditutup.