Sebelas Orang Tenaga Medis Gugur Dimasa Covid-19, Wakil Bupati Garut Sampaikan Belasungkawa

FOKUS797 views

HARIANGARUTNEWS. COM – Ditengah mulai intensifnya langkah pemerintah untuk kembali mengawal upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Garut, kabar duka pun bersandingan. Kabupaten Garut harus kehilangan tenaga kesehatan baik dokter bidan maupun perawat yang gugur ketika bertugas.

Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman usai mengikuti apel secara virtual, Senin (21/06/2021) menyampaikan belasungkawa dengan gugurnya para tenaga medis. Total dokter, bidan dan tenaga kesehatan yang meninggal, kata dia, sudah berjumlah 11 orang  terdiri dari, 2 dokter, 3 perawat, 2 bidan dan 4 orang tenaga kesehatan lainnya.

“Pengorbanan tenaga medis selama masa pandemi sangat besar. Mereka berada di garis terdepan memberi pelayanan kepada pasien. Bahkan, tidak sedikit diantaranya justru menjadi korban yang terpapar Covid-19. Perawat di kita ini sangat terbatas, mohon do’anya untuk masyarakat Kabupaten Garut, agar para tenaga medis selalu diberi kesehatan,” tutur Helmi.

Lebih lanjut Helmi mengatakan, bahwa tenaga kesehatan atau medis ini adalah garda terdepan dalam memerangi melawan pandemi Covid-19. Pemerintah akan berupaya melakukan berbagai langkah untuk memproteksi kerja petugas medis di semua fasilitas kesehatan.

“Terutama di fasilitas kesehatan yang menerima dan melayani pasien terpapar Covid-19. Mari bersama-sama mendukung program vaksin yang diselenggarakan oleh pemerintah semua harus berperan sebagai bentuk tanggung jawab sosial,” ungkapnya.

Wabup Helmi juga meminta jajarannya untuk mengajak semua kalangan masyarakat ormas, tokoh agama serta unsur lainnya dalam sosialisasi protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas dan interaksi, serta menjauhi kerumunan.

“Ini bagian dari upaya kita untuk menekan laju paparan Covid-19 dan tentu saja ini bagian dari tugas kemanusiaan kita. Tetap waspada, dua sampai empat minggu ke depan untuk tidak panik akan tetapi tetap waspada dengan selalu mendengar anjuran pemerintah,” tandasnya.

Memang kata Helmi, tidak ada krisisa atau pandemi yang tidak selesai, hanya saja, ada yang selesai dengan memakan banyak korban dan ada yang selesai dengan sedikit korban, kuncinya ada di peran aktif dari semua.

“Tetap menjaga protokol.kesehatan berarti kita menyayangi diri sendiri dan menyayangi tenaga kesehatan, juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (YB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *